Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan Surat Peringatan I dan polisi melakukan operasi pekat di sana, pengusaha kafe, pekeja seks komersial (PSK), dan juga warga sekitar satu per satu meninggalkan Kalijodo.
Pemandangan yang terlihat di Kalijodo sejak sepekan terakhir adalah warga yang sibuk mengemasi barang dan membongkar sendiri rumah-rumah mereka.
Kini, Kalijodo sudah seperti kota mati tak berpenghuni. Beberapa bangunan dibiarkan berantakan begitu saja dengan pintu yang terbuka. (Baca: Berakhirnya Sepak Terjang Daeng Azis di Kalijodo ).
Hari ini, Senin (29/2/2016), adalah hari bersejarah bagi kawasan Kalijodo. Pemprov DKI akan membongkar kawasan yang dinilai rawan prostitusi tersebut.
Kawasan yang ramai bisnis prostutusi sejak puluhan tahun itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Kalijodo sebelumnya tak tersentuh penertiban pemerintah karena dibekingi preman yang kuat. Namun kini, penertiban Kalijodo tinggal di depan mata.
Sejumlah alat berat sudah disiagakan di Kalijodo sejak Minggu (28/2/2016). Hari ini, alat berat akan meratakan kawasan Kalijodo menjadi tanah. (Baca: Ada 66 KK, Pengacara Warga Kalijodo Minta Jangan Ada Kekerasan Saat Pembongkaran).
Bagaimanakah nasib kawasan Kalijodo selanjutnya?
Masa depan Kalijodo
Meskipun dikenal sebagai kawasan prostitusi, Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa pembongkaran Kalijodo tidak terkait prostitusi.
Dalam surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga, yang ditempelkan di setiap sudut Kalijdoo, tertulis bahwa tujuan penggusuran berkaitan dengan pengembalian fungsi kawasan Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau.
Sebab, peta zonasi yang dimiliki Pemprov DKI menunjukkan kawasan Kalijodo termasuk dalam zona hijau.
Artinya, tidak boleh ada bangunan apa pun berdiri di sana. (Baca: Bongkar Kalijodo, Aparat Turunkan 5.000 Personil Gabungan).
"Soal Kalijodo bukan soal prostitusinya. Kalau Kalijodo bukan di jalur hijau, kalau bisa saya resmiin ya saya resmiin, asal sesuai perda. Itu kan masalahnya bukan (prostitusi)," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahajar Purnama beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati mengatakan, kawasan Kalijodo akan ditanami pohon dan rumput setelah rata dengan tanah.