"Saya pribadi kecewa. Dengan tidak adanya Kang Emil, kita tidak akan menyaksikan pilkada yang penuh dengan kompetisi, saling adu prestasi antar-kandidat," kata dia kepada Kompas.com, Senin (29/2/2016).
Menurut Hasan, Emil merupakan satu-satunya figur yang dapat menyaingi gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Seperti Ahok, Emil menjadi kepala daerah yang mengurus berbagai masalah yang menyangkut harkat hidup orang banyak. Ini merupakan sesuatu, yang menurut dia, tidak dimiliki oleh para kandidat lainnya, yang sejauh ini sudah mendeklarasikan diri.
"Memang ada dua mantan menteri (Yusril Ihza Mahendra dan Adhyaksa Dault). Namun, keduanya kan mengurus masalah yang bidangnya sektoral. Satu hanya fokus di bidang hukum, satu lagi hanya di bidang olahraga," ujar Hasan.
Selama menjadi Wali Kota Bandung, Hasan menilai, Emil juga memiliki prestasi yang mentereng.
"Itulah yang kemudian membuat banyak orang berharap dia maju dalam Pilkada DKI," kata Hasan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota Bandung, Senin pagi, Emil menekankan bahwa dirinya tidak akan ikut bertarung dalam Pilkada DKI 2017.
Emil mengatakan, dia saat ini hanya ingin fokus mewujudkan mimpi-mimpinya untuk kota kelahirannya. (Baca: Ridwan Kamil: Saya Tak Akan Maju ke Pilkada DKI 2017)
"Saya sudah mendengarkan masukan, melakukan survei internal, termasuk meminta pendapat keluarga. Akhirnya, saya memutuskan untuk fokus mengurus Bandung," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.