Dalam sebulan, gadis-gadis yang sebagian besar dari Indramayu, Cirebon, juga Lampung ini bisa meraup Rp 20 juta, bahkan Rp 30 juta.
"Kalau untuk cewek yang terikat, sekali main bisa dapat Rp 55.000. Satu malam jatahnya itu 10 kali main dengan sistem voucer," ucapnya.
Voucer yang dimaksud adalah durasi waktu berhubungan setiap pelanggan yang hanya 30 menit. Kelebihan waktu akan diberi pembayaran tambahan oleh pemilik kafe.
Mereka akan mendapatkan uang dari akumulasi setiap awal bulan. Seperti gajian pegawai pada umumnya.
"Kalau yang tidak terikat jauh lebih besar dapatnya, sekali main rata-rata Rp 70.000 karena mereka tidak dapat tempat tinggal dan makan. Jadi, mereka kena charge untuk kamar saja."
Pekerja seks di Kalijodo terbagi dua, yaitu yang freelance dan yang terikat. Yang terikat adalah mereka yang tinggal di kafe-kafe tersebut.
Selain mendapat uang makan, mereka juga dapat obat-obatan dan diantar saat memeriksakan kesehatan.
Mereka yang terikat diantar oleh calo. Yelly, yang telah 27 tahun menetap di Kalijodo, berujar, calo itu adalah penjual putus.
"Kalau ceweknya cantik, bisa sampai Rp 20 juta. Kalau standar, antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Ceweknya harus menjalani masa training tiga bulan," ucapnya dengan pelan. Anak bungsunya tidur di gendongan.
Di dalam kafe itu sendiri ada pengasuh khusus. Mereka mengurus kebutuhan sehari-hari, seperti riasan, pulsa, rokok, kondom, juga obat-obatan saat PSK sakit.
Setiap PSK harus membagi lagi sekian persen pendapatannya dari setiap pelanggan dengan pengasuhnya.
Menurut Yelly, mucikari atau pemilik kafe pun mengambil keuntungan dari setiap pelanggan.
Dari tarif rata-rata PSK Rp 150.000, pemilik mengambil Rp 40.000. Sisanya untuk biaya keamanan dan operasional kafe.
"Di sini itu pekerja pada senang karena mereka dapat uang gede, dijaga lagi. Di sini dulu jarang ada keributan atau pekerja yang disiksa. Semuanya jalan seperti sistem," kata Yelli. "Kalau ada yang positif HIV, pasti dipulangkan. Akhir tahun lalu saya dengar ada yang meninggal di kampungnya."
Tak tahu ke mana