Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Makamkan Suaminya di TPU Utan Kayu, Warga Diminta Uang Pungli Rp 4 Juta

Kompas.com - 01/03/2016, 18:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Para calo makam masih berkeliaran di sejumlah Taman Pemakaman Umum (TPU) di Ibukota. Salah satunya di TPU Utan Kayu, Pulogadung, Jakarta Timur.

Di TPU tersebut, seorang calo makam kedapatan memungut uang sebesar Rp 2,3 juta kepada Katemi (57), warga RT 08/06, Pisangan Timur, Pulogadung yang tengah mengurus pemakaman suaminya, Suhadi pada Rabu (21/2) lalu.

Katemi mengatakan, calo makam di TPU Utan Kayu awalnya memintanya uang sebesar Rp 4 juta. Setelah bernegosiasi dan menyodorkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari pengurus RT dan RW setempat, biaya pemakaman akhirnya dibayarkan kepada calo sebesar Rp 2,3 juta.

"Uang Rp 2,3 juta itu dari anak saya, Dewi. Walaupun berat ya kita harus bayar. Kalau tidak ya mau dimakamin di mana lagi," katanya, Selasa (1/3).

Saat dikonfirmasi masalah ini, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Maria Nurhayati menegaskan, jika praktek pungutan liar di TPU Utan Kayu dilakukan seorang calo yang setiap harinya berkeliaran di lokasi. Artinya, oknum yang memungut uang kepada warga di TPU tersebut bukanlah pegawai maupun Pekerja Harian Lepas (PHL) yang bekerja di bawah wewenangnya.

"Uang pungli itu telah dikembalikan sebesar Rp 1,3 juta juta. Sisanya Rp 1 juta sudah dibelikan batu nisan dan rumput," terangnya.

Maria menekankan tidak akan mentolerir keberadaan calo makam yang berkeliaran memungut pungli kepada warga di TPU. Sebab, ulah calo makam selama ini telah mencemarkan nama baik institusinya. Karena itulah, pihaknya berencana melaporkan aksi para calo makam tersebut ke pihak kepolisian.

"Sekarang tidak boleh ada calo lagi. Kita akui TPU se-DKI itu banyak calonya. Karena terkadang TPU ini tanah wakaf, sehingga mereka lebih dulu ada, sebelum pengelolaan TPU ditangani pemerintah," katanya.

Untuk itu, sambung Maria, pihaknya mengimbau masyarakat agar mengurus pemakaman secara langsung ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Sehingga tidak ada lagi transaksi pelayanan pemakaman di TPU yang banyak dimanfaatkan para calo makam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com