Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Baku Tembak Anggota AL dengan Tim Narkoba Polres Jaktim

Kompas.com - 02/03/2016, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi Militer Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) telah mendapatkan keterangan Kapten Laut Eko Wuryanto soal insiden baku tembak antara Eko dan anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur di Jalan Raya Taman Mini, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016) malam.

Awalnya, Eko dari Kantor Detasemen Intel di bilangan Kemayoran hendak pulang ke rumah sekitar pukul 18.45 WIB. Sekitar pukul 20.30 WIB, Eko yang menggunakan mobil berhenti di warung kopi depan Gedung Pencak Silat TMII dengan membeli segelas kopi dan sebungkus rokok.

"Ketika hendak pulang, memasukkan kunci mobil, tiba-tiba pintu mobil saya dibuka oleh seseorang dan berteriak tidak sopan," ujar Eko dalam laporannya kepada POM yang didapat Kompas.com.

Eko kemudian turun dari mobil dan membalas membentak. Eko melihat sejumlah pria mengelilingi mobilnya sambil menenteng senjata api. Eko mengira mereka kelompok begal. Dia berlari melindungi diri ke arah Taman Mini Square.

Namun, saat berlari, Eko mendengar bunyi letusan senjata api. Eko kemudian berlindung di balik pohon sambil mengeluarkan sepucuk senjata apinya.

"Saat saya kokang senjata, mereka berteriak, 'Awas dia bersenjata'. Kemudian mereka menembaki saya, tetapi tidak kena," ujar dia.

Eko lalu mengarahkan pistolnya ke salah satu orang, kemudian ia melepaskan tembakan ke arah bawah. Orang itu pun terjatuh. Seketika, Eko dan orang-orang itu terlibat baku tembak.

Negosiasi

Setelah beberapa saat, salah satu dari orang itu berteriak, "Saya polisi, jangan tembak!".

Eko pun membalas, "Saya anggota. Kamu polisi mana?"

Orang itu menjawab, "Saya Polres Jaktim. Kamu dari mana?"

Eko membalas lagi, "Saya anggota AL."

Orang itu kemudian meminta Eko meletakkan senjatanya, tetapi Eko menolak. Sebab, orang-orang itu masih menenteng senjata.

"Setelah itu datang seseorang menggunakan mobil warna gelap, mengaku Ipda Maryono. Dia memerintahkan saya untuk meletakkan senjata. Saya menjawab tidak mau karena mereka juga masih pegang senjata," ujar Eko.

Ipda Maryono dan orang-orang lainnya lalu meletakkan senjatanya masing-masing. Hal itu dilihat Eko sehingga Eko pun ikut memasukkan senjata ke dalam sarungnya. Eko melihat orang-orang itu menggotong rekannya yang jatuh ditembaknya ke mobil Ipda Maryono. Mereka membawanya ke Rumah Sakit Haji Pondok Gede.

Eko lantas berinisiatif untuk menyusul ke rumah sakit itu pula. Di perjalanan, Eko sempat melaporkan peristiwa yang dihadapinya ke atasan.

Saat sampai di rumah sakit, Eko baru tahu bahwa korban yang ditembaknya bernama Briptu Umar Seno Aji, salah satu anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur yang sedang melaksanakan penyamaran dengan bertransaksi narkoba.

Kepala Seksi Penerangan Umum Komando Armada RI Kawasan Barat Mayor Samuel membenarkan laporan Eko itu.

"Betul. Saat ini Kapten Eko sedang dimintai keterangan lebih dalam di POM AL Lantamal III," ujar Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com