Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: 20 Persen Penduduk Jakarta Orang Jahat, 80 Persen Orang Baik

Kompas.com - 02/03/2016, 20:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai dari seluruh penduduk yang ada di Jakarta, 20 persennya adalah orang jahat, sedangkan 80 persennya adalah orang baik.

"Dari 100 persen, 20-nya orang jahat. Tapi ada mayoritas yang 80 persen orang baik," kata Sandi saat berkunjung ke kantor redaksi Harian Kompas, Senin (2/3/2016).

Sandi setuju harus ada tindakan tegas terhadap 20 persen penduduk yang ia anggap jahat itu. Tetapi, ia menegaskan jangan sampai tindakan tegas terhadap penduduk yang 20 persen menafikan keberadaan mayoritas yang 80 persen.

Hal itulah yang belum ia lihat dilakukan pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, terutama saat penertiban kawasan-kawasan liar. Karena ia menilai, pemerintah Basuki tidak pernah mengedepankan dialog.

"Jangan sampai 20-nya dihajar, yang 80 persennya tidak terakomodir," ujar Sandi.

Orang jahat yang dimaksud Sandi adalah orang-orang yang tidak taat aturan, preman, pengambil hak orang lain dan seterusnya. Untuk orang yang baik adalah orang yang taat aturan dan mengikuti prosedur yang berlaku.

Menurut Sandi, pemerintah Ahok seharusnya mengedepankan dialog dalam setiap penertiban kawasan-kawasan liar. Karena ia menilai mengedepankan dialog berarti mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa.

Ia pun memuji cara yang pernah dilakukan Presiden Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Sandi menilai cara yang dilakukan Jokowi memanusiakan warga.

"Diundang makan. Walaupun pada akhirnya digusur juga, tetapi ada proses dialog yang dilalui," ujar bos Saratoga Group ini. (Baca: Ahok: Nanti Kelihatan yang Disampaikan Sandiaga Masuk Akal atau Ngomong Doang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com