Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Jokowi dan Ahok Menyelesaikan Persoalan Gorong-gorong

Kompas.com - 04/03/2016, 08:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pekan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dibuat kesal dengan temuan gulungan bungkus kabel di gorong-gorong kawasan Medan Merdeka Selatan.

Tak tanggung-tanggung, bungkus kabel yang diangkut sudah setara 19 bak truk setelah menghambat saluran air di gorong-gorong kawasan "ring satu" tersebut. (Baca: Lulung Sebut Masalah Sabotase Kulit Kabel Hanya Pencitraan Ahok)

Permasalahan gorong-gorong ini bukan kali pertama terjadi. Kata "gorong-gorong" mengingatkan kita akan aksi Joko Widodo ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Presiden RI tersebut pernah menceburkan diri ke gorong-gorong Bundaran Hotel Indonesia ketika itu.

Kompas.com pun sempat mengikuti aksi Jokowi masuk ke dalam gorong-gorong. Akhir Desember 2012, Jokowi masuk ke dalam gorong-gorong untuk memastikan apakah ukuran gorong-gorong di Jakarta sudah cukup untuk mengalirkan air.

Hanya sekitar tiga menit, Jokowi melihat-lihat keadaan dalam tanah kawasan protokoler tersebut.

Tak ada pejabat yang menemaninya turun ke dalam gorong-gorong. (Baca: Lihat Onggokan Sampah, Jokowi Masuk Selokan)

Hasilnya, Jokowi baru mengetahui bahwa diameter gorong-gorong Bundaran HI hanya 60 sentimeter.

"Bayangan saya, di bawah jalan-jalan di Jakarta gorong-gorongnya besar, bisa untuk sepak bola, tetapi kenyataannya cuma 60 sentimeter," kata Jokowi saat itu.

Hanya saja, isu gorong-gorong tampaknya hanya menjadi isu sepekan. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta lebih memilih mengoptimalkan pompa serta mengawasi tanggul untuk menanggulangi banjir di Bundaran HI.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo pun hanya menyebut, gorong-gorong Bundaran HI sudah dibangun sejak tahun 1970.

Debit air tiap tahunnya semakin bertambah dan mengikis diameter gorong-gorong.

"Tahun 1970, intensitas hujannya kan tidak sebesar sekarang," kata Ery yang telah dipecat Jokowi tersebut.

Cara Ahok

Berbeda dengan Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mengikuti langkah mantan partnernya itu untuk masuk ke dalam gorong-gorong.

Basuki memiliki cara sendiri dalam mengatasi permasalahan temuan bungkus kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan. (Baca: Ahok Tengarai Ada Pihak yang Sengaja Taruh Bungkus Kabel ke Gorong-gorong)

Ia menginstruksikan pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat untuk mengecek semua saluran air di kawasan protokol. Ahok tak ingin kawasan "ring satu" kembali terendam.

Tak hanya itu, Pasukan Katak TNI Angkatan Laut juga dikerahkan membantu Pemprov DKI Jakarta menyusuri gorong-gorong sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara.

Namun, dari penyusuran pasukan tersebut, hanya sampah dan sedimen yang ditemukan di sana. (Baca: Ini Foto-foto Pasukan Katak Susuri Gorong-gorong Seberang Istana)

"Ngapain gue masuk gorong-gorong? Sudah banyak yang masuk sana juga, buat apa gue masuk sana?" kata Basuki ketika dikonfirmasi perihal ini.

Dari kantornya di Balai Kota, Basuki memantau kerja anak-anak buahnya di lapangan.

Jika tak bekerja baik, tanda tangan mautnya yang akan bekerja. Jabatan anak buahnya yang akan menjadi taruhan.

Kompas TV Sampah Kabel, Pasukan Katak Telusuri Gorong-Gorong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com