Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Batman" Akan Sosialisasikan Kinerja Ahok

Kompas.com - 17/03/2016, 21:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sekelompok masyarakat Jakarta mendeklarasikan diri sebagai relawan pendukung langkah politik Basuki Tjahaja Purnama yang kembali maju dalam pemilihan kepala daerah 2017 melalui jalur independen.

Mereka membentuk komunitas bernama Basuki Tjahaja Purnama Mania, disingkat Batman, di Plaza 5 Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016).

Komunitas ini disebutkan diisi oleh para masyarakat lintas golongan baik pengusaha, pegawai swasta, hingga sopir berbasis aplikasi.

Saat deklarasi, Ketua Umum Batman Immanuel Ebenezer mengatakan, tugas relawan yang ia bentuk tidak akan tumpang tindih dengan tugas komunitas Teman Ahok.

"Tugas kami hanya menjembatani masyarakat untuk mengenalkan dan menyosialisasikan kinerja Ahok selama menjalankan tugasnya sebagai gubernur secara kreatif," kata laki-laki yang akrab dipanggil Nuel ini.

Ia melanjutkan, jika Teman Ahok mengerjakan hal yang krusial secara administratif, yakni mengumpulkan KTP, sementara Batman akan mengampanyekan dan mengemas karakter Ahok untuk menarik perhatian warga Jakarta.

"Ke depannya, kami berencana masuk ke media sosial untuk meraih atensi seluruh generasi," lanjut Nuel.

Bahkan, menurut Nuel, pihaknya tidak melakukan kontak apa pun dengan Ahok mengenai deklarasi kelompok yang mereka buat.

Batman hanya wadah bagi masyarakat yang jenuh terhadap tradisi politik Indonesia yang tidak sehat.

"Ini bentuk keragaman kita saja, saat massa pemilu pendukung Jokowi juga banyak kelompok masyarakat yang mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi," ujar Nuel.

Sekretaris Jenderal Batman Sulaiman Haikal mengatakan, kelompok ini dibentuk menggunakan anggaran mandiri yang berasal dari seluruh anggotanya.

Hal tersebut menurut dia adalah fungsi esensial dari relawan dalam sebuah gerakan politik.

"Kami bergerak berdasarkan politik rasional dan menjauhkan diri dari politik transaksional. Kami hanya mendukung langkah gubernur selama ini dan ingin Ahok bisa melanjutkan kembali pekerjaannya sebagai gubernur," ujar Haikal.

(C06)

---

Artikel ini dimuat dalam Kompas Siang, edisi Kamis, 17 Maret 2016, dengan judul "Batman akan Sosialisasikan Kinerja Ahok"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com