Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga menjadi Ketua DPW PPP, Abraham (Lulung) Lunggana mengingatkan Ahok untuk tidak menggunakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai markas "Teman Ahok".
"Saya kan tidak mau berkelakar lagi dengan masalah-masalah Ahok, saya cuma mau mengingatkan sudahlah mereka (Teman Ahok) cari tempat yang lain," katanya.
( Baca : Lulung Ingatkan "Teman Ahok" Tak Pakai Aset DKI sebaga Markas )
Teman Ahok bukan penyewa
Sebelumnya, Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengatakan bahwa mereka menempati kantor di kompleks tersebut atas bantuan Hasan Nasbi. Hasan Nasbi merupakan pendiri dari Cyrus Network. Teman Ahok bukan pihak pertama yang secara langsung menyewa tempat itu.
"Jadi Bang Hasan sudah sewa rumah untuk jangka panjang. Harusnya ini untuk gudang dan memang kosong kan. Makanya rumah ini kita pakai, itu pun lantai bawah saja. Di atas itu ada komunitas lain," ujar Amalia di Kompleks Graha Pejaten, Jumat (18/3/2016).
Hubungan antara Amalia serta pendiri Teman Ahok lain dengan Hasan Nasbi pun cukup erat. Amalia pernah magang di kantor Cyrus Network. Mereka juga menjadi junior Hasan dalam relawan Jakarta Baru untuk mendukung Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI 2012 lalu.
Bantahan Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun membantah telah menyalahgunakan aset DKI. Dia mengatakan bahwa sudah ada kerjasama dengan PT Sarana Jaya untuk mengelola kantor tersebut. PT Sarana Jaya-lah yang kemudian menyewakan rumah-rumah di sana kepada pihak ketiga.
Salah satu yang menyewa rumah di kompleks tersebut adalah Hasan Nasbi. "Rumah itu sudah dipakai Hasan sejak waktu tim (pemenangan Jokowi-Basuki) dulu kayaknya. Jadi, Hasan bukan sewa sama DKI, tetapi sewa sama PT yang swasta," ujar Ahok.