Konflik Antarangkutan
Wartawan Kompas, Anita Yossihara, berada di tengah massa saat para pengemudi angkutan berbasis aplikasi, seperti Go-Jek dan Grabbike, mulai membalas dengan menghadang taksi dan angkutan kota yang melintas.
Penghadangan salah satunya terjadi di Jalan Letjen S Parman, tepatnya di depan Halte Mal Taman Anggrek, Selasa sekitar pukul 11.00.
Puluhan pengemudi ojek berbasis aplikasi menghadang taksi dan angkutan umum yang melintas.
Heri, salah seorang pengemudi ojek berbasis aplikasi, menuturkan, penghadangan dilakukan untuk balas dendam.
"Ini kami mau balas dendam. Karena kami dengar ada pengemudi ojek yang dipukuli di Sudirman (Jalan Sudirman)," katanya.
Aksi penghadangan itu berlangsung lebih kurang selama 20 menit. Para pengemudi ojek itu membubarkan diri setelah dihalau dan mendapat pengarahan dari polisi.
Namun, tidak berapa lama, kericuhan kembali terjadi. Pengemudi ojek daring kembali marah saat melihat tiga taksi melintas dari arah Grogol menuju Tomang.
Bahkan, beberapa pengemudi ojek daring yang berada di jembatan penyeberangan langsung melempari taksi dengan batu dan batako.
Ketiga pengemudi taksi itu pun menghentikan kendaraan di tengah jalan dan bersiap-bersiap melawan pengemudi ojek daring.
Kericuhan mengakibatkan pengelola bus transjakarta memutuskan untuk menutup sementara Halte Podomoro S Parman.
Para calon penumpang pun kebingungan karena tidak ada angkutan umum yang melintas.
(HARYO DAMARDONO/ANITA YOSSIHARA)
----
Artikel ini sebelumnya ditayangkan dalam Kompas Siang, edisi Selasa 22 Maret 2016, dengan judul "Media Dunia Wartakan Benturan Saat Unjukrasa Taksi di Jakarta."