Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2016, 21:39 WIB
|
EditorIcha Rastika
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto menjamin wilayah Jakarta aman setelah massa dari Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) mengakhiri unjukrasa, Selasa (22/3/2016) sore.

"Ya aman, makanya saya merasakan untuk sampai saat ini, aksi itu tadi jam tiga sore sudah berlangsung pulih dan jam empat juga sudah selesai. Hanya saja kan kita melakukan analisis dan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah kami lakukan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (23/3/2016) malam.

Moechgiyarto mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait aksi demo dari PPAD  hari ini.

Ia berniat memanggil para pemilik perusahaan taksi yang menggelar aksi unjuk rasa. (Baca: Kapolda Bantah Disebut Kecolongan dalam Antisipasi Demo Anarkistis Sopir Angkutan).

"Insya Allah kalau memang jam 9 mereka bisa hadir ya kita akan jelaskan sebagai tindaklanjut apa yang disampaikan oleh Menkopolhukam," ujar dia.

Menurut Moechgiarto, apabila semua pemilik perusahaan taksi tersebut datang memenuhi undangannya, maka pihaknya hanya memberikan penjelasan bahwa pengemudi harus memenuhi aturan yang berlaku dalam melakukan aksi unjukrasa agar tindakan anarkistis tidak terulang.

"Saya akan memberikan penjelasan kepada mereka kalau mau melakukan aksi silakan ajukan kembali dan sudah tentu kita akan mengamankan dengan baik, kita belajar dari pengalaman hari ini supaya tidak terulang lagi," ucapnya.

Sebelumnya, Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) menggelar aksi unjukrasa terkait keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.

Unjuk rasa hari ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pedemo sebanyak 8.000 orang. (Baca: Polisi Akan Selidiki Aksi Anarkistis dalam Demo Sopir Taksi dari Video yang Beredar).

Aksi tersebut berpusat di depan Istana Negara, Kompleks Parlemen, Balai Kota, dan Kantor Kemenkominfo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Satgas Penilaian Gedung dan Non-Gedung Akan Cek Kondisi Balai Kota DKI dan Menara Saidah

Satgas Penilaian Gedung dan Non-Gedung Akan Cek Kondisi Balai Kota DKI dan Menara Saidah

Megapolitan
Petugas Sekuriti Bobol Rumah Warga di Kalideres, Uang Rp 90 Juta Raib Dibawa Kabur

Petugas Sekuriti Bobol Rumah Warga di Kalideres, Uang Rp 90 Juta Raib Dibawa Kabur

Megapolitan
Masih Masa Pengenalan, Mario Dandy Dipastikan Belum Bisa Video Call

Masih Masa Pengenalan, Mario Dandy Dipastikan Belum Bisa Video Call

Megapolitan
Menjaga Marwah Polri dan Transparansi Kasus Mario

Menjaga Marwah Polri dan Transparansi Kasus Mario

Megapolitan
'Conblock' dan Beton Depan Kantornya Dibongkar, RT Riang: Bukan Alasan Ada Pelanggaran

"Conblock" dan Beton Depan Kantornya Dibongkar, RT Riang: Bukan Alasan Ada Pelanggaran

Megapolitan
Juru Sita yang Diduga Terima Suap Belum Disanksi, PN Jakarta Barat Tunggu Keputusan Bawas MA

Juru Sita yang Diduga Terima Suap Belum Disanksi, PN Jakarta Barat Tunggu Keputusan Bawas MA

Megapolitan
Kemenkumham: Mario Dandy dan Shane Tetap Jalani Masa Pengenalan di Rutan Cipinang

Kemenkumham: Mario Dandy dan Shane Tetap Jalani Masa Pengenalan di Rutan Cipinang

Megapolitan
Kemenkumham Bantah Perlakukan Khusus Mario Dandy di Rutan Cipinang

Kemenkumham Bantah Perlakukan Khusus Mario Dandy di Rutan Cipinang

Megapolitan
Warga Dengar Bunyi Ledakan Beberapa Kali Saat Kebakaran Lapak Pemulung di Duren Sawit

Warga Dengar Bunyi Ledakan Beberapa Kali Saat Kebakaran Lapak Pemulung di Duren Sawit

Megapolitan
Kepala Rutan Cipinang Bantah Mario Dandy Dapat Perlakuan Khusus

Kepala Rutan Cipinang Bantah Mario Dandy Dapat Perlakuan Khusus

Megapolitan
Kantor RT Riang Juga Diduga Tutup Saluran Air dengan Beton, Pemilik Ruko: Maling Teriak Maling!

Kantor RT Riang Juga Diduga Tutup Saluran Air dengan Beton, Pemilik Ruko: Maling Teriak Maling!

Megapolitan
Hadiri Acara di Depok, Sandiaga Uno Disambut Pantun dan Disapa 'Menteri Calon Wapres'

Hadiri Acara di Depok, Sandiaga Uno Disambut Pantun dan Disapa "Menteri Calon Wapres"

Megapolitan
Heru Budi Bentuk Satgas Penilaian Gedung dan Non-gedung, Kurangi Dampak Gempa di Jakarta

Heru Budi Bentuk Satgas Penilaian Gedung dan Non-gedung, Kurangi Dampak Gempa di Jakarta

Megapolitan
Misteri Sosok Pemasok Senjata ke David Yulianto Terungkap, Ternyata Seorang Mantan Sekuriti

Misteri Sosok Pemasok Senjata ke David Yulianto Terungkap, Ternyata Seorang Mantan Sekuriti

Megapolitan
'Conblock' dan Beton Depan Kantor Riang Prasetya Dibongkar, Pemilik Ruko Tertawa

"Conblock" dan Beton Depan Kantor Riang Prasetya Dibongkar, Pemilik Ruko Tertawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com