Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo yang Direlokasi ke Rusun Kesulitan Bayar Sewa

Kompas.com - 31/03/2016, 14:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga Rusun Jatinegara Barat, Badriah (38) terlilit tunggakan ke pengelola rusun. Badriah sekeluarga sejak awal menempati rusun namun belum pernah membayar biaya sewa.

Badriah merupakan warga relokasi dari Kampung Pulo. Sejak masa gratis menempati rusun habis pada Desember 2015 lalu, belum membayar biaya sewa hingga saat ini.

Faktor ekonomi membuat ibu dua anak itu tak mampu membayar biaya sewa rusun. Badriah tak punya pekerjaan sementara dua anaknya, dan satu anak asuh yang masih beranjak remaja belum punya penghasilan sendiri.

Penghasilan cuma dari ayahnya, Bakrie (70), yang tinggal sama-sama di rusun tersebut. Bakrie juga tak punya pekerjaan tetap, hanya buruh serabutan biasa di pasar. Penghasilannya tak menentu namun menurut Badriah jauh dari cukup, seperti untuk membayar sewa rusun.

"Saya enggak bisa ngumpulin uang," kata Badriah di lantai 10 Tower A, Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016).

Badriah bahkan sudah dapat surat teguran dari pengelola. Salah satunya mencantumkan nilai tunggakan sewa rusunnya.

"Tunggakan sampai Rp 1,8 juta, diminta bayar dulu Rp 800.000, sisanya Rp 1 juta dibayar nanti, dicicil," ujar Badriah.

Jangankan melunasi sewa, untuk biaya hidup sehari-hari ia mengandalkan ayahnya yang telah lansia. Sambil terduduk lesu, ia tersenyum saat ditanya bagaimana caranya mendapatkan uang untuk melunasi sewa. Tubuhnya kurus digerogoti sakit paru-paru yang lima bulan belakangan menyerangnya.

Badriah tak tahu bagaimana nasibnya ke depan. Pengelola belum memutuskan apakah ia harus angkat kaki atau tidak.

Ketua RT 02 RW 09 Warji (49) membenarkan salah satu warganya ini didera masalah tunggakan rusun. Warji menyatakan, keluarga Badriah sudah diberi surat teguran sebanyak dua kali. Ia mengoreksi nilai tunggakan Rp 1.456.000. Tunggakan itu adalah biaya sewa dan biaya air yang belum dibayarkan.

"Selama dia menempati sini dia belum bayar sama sekali. Karena ya itu faktor ekonomi," ujar Warji. (Baca: Setelah Pindah ke Rusun Jatinegara Barat, Warga Kampung Pulo Belum Punya KTP)

Warji mengatakan, ia akan berupaya mencari solusi untuk warganya ini. Menurut dia, ia tengah menunggu surat teguran terakhir bagi keluarga Badriah dari pengelola.

Surat teguran kedua diberikan tanggal 17 Maret kemarin. Bunyinya, jika belum membayar tiga hari kedepan akan ada surat teguran terakhir. Tapi sampai saat ini surat teguran terakhir bagi keluarga Badriah belum keluar dari pengelola.

Nantinya, akan dimusyawarahkan bersama RW setempat mengenai solusi bagi keluarga Badriah. Salah satunya apakah dengan membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) bagi keluarga Badriah. (Baca: Warga Khawatir Uang Sewa Rusun Jatinegara Barat Naik Perlahan)

"Saya lagi cari solusi, makanya nunggu surat terakhir itu, harusnya hari Senin (29/3/2016) kemarin keluar, cuma sampai sekarang belum keluar. Nanti tindak lanjutnya seperti apa kita musyawarahkan dengan RW dan pengelola, apa pakai SKTM atau bagaimana biar diringankan," ujarnya.

Kompas TV Nasib Warga Kampung Pulo Kini - eps Orang-orang Ciliwung bag 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com