Setiap 22 Juni, tepatnya pada HUT Kota Jakarta, Gubernur DKI yang menjabat beserta jajarannya selalu datang ke makam Pangeran Jayakarta untuk berziarah.
Selain itu, mereka berdialog dengan para sesepuh Jatinegara Kaum untuk membicarakan perkembangan dan pembangunan Jakarta.
Agenda ziarah ini terakhir kali dilakukan oleh Gubernur Sutiyoso pada 22 Juni 2006.
Kini, kawasan makam Pangeran Jayakarta itu dijadikan situs cagar budaya.
Berada di Jalan Jatinegara Kaum, makamnya berada di lingkungan Masjid Jami' As-Salafiyah. Makamnya berada di kompleks pemakaman sebelah kanan lingkungan masjid.
Makam Pangeran Jayakarta berada di posisi paling barat di antara empat makam lainnya yang ada di pendopo.
Sering Didatangi Warga untuk Ziarah
Makam Pangeran Jayakarta disebut sering dikunjungi masyarakat yang hendak berziarah. Setiap harinya, pengunjung yang berziarah cenderung meningkat jumlahnya.
"Wah enggak kehitung. Ada saja dari pagi sore, sampai malam malah. Ini buka 24 jam," ujar Mulyadi (40), orang yang sudah empat tahun bertugas menjadi penjaga makam Pangeran Jayakarta.
Pantauan Kompas.com, warga terus berdatangan ke kompleks pemakaman. Mereka membaca surat-surat Al Quran dan bertahlil.
Mereka pun tampak berdoa dengan khidmat. Nike (41), salah satu peziarah, mengaku sering datang ke makam Pangeran Jayakarta.
"Seminggu sekali atau seminggu dua kali," ujarnya kepada Kompas.com.
Menurut warga Duren Sawit ini, kebanyakan warga meyakini Pangeran Jayakarta sebagai "orang yang punya Jakarta".
Oleh karena itu, pada umumnya warga berziarah ke makam tersebut apabila memiliki suatu keinginan, termasuk ingin menjadi gubernur.
"Katanya iya tuh yang punya Jakarta, julukannya tuh gitu. Katanya kalau pengin ada apa, kalau kata orang Jawa tuh kulonuwun, permisilah istilahnya, minta karomah-nya ke sini supaya niatnya tersampaikan," tutur Nike.