Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Ikan Bingung Tak Ada Dapur di Rusun Rawa Bebek

Kompas.com - 08/04/2016, 15:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggal di rusun Rawa Bebek sempat membuat warga Pasar Ikan kebingungan. Pasalnya, rusun itu memang tak punya dapur karena konsepnya memang rusun bagi "bujangan".

"Enggak ada dapur. Ruangan gini aja sama kamar mandi dua," kata Nurhayati (48), warga Blok A lantai 1, Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).

Nurhayati menggunakan area jemuran yang ada di luar rusun. Di area jemuran itu, ia dan warga lain nantinya menggunakannya sebagai dapur.

Tempat jemuran ini berbentuk kerangkeng besi. Untuk masak, warga mesti berjalan keluar unitnya. Meski begitu, ia mengaku nyaman tinggal di rusun tersebut.

Yanti (37), warga Rusun Rawa Bebek mengatakan, bingung soal mengurus makan. Padahal, kalau di Pasar Ikan, kalau tidak memasak, ia dapat membeli makanan jadi dekat rumah.

"Tapi di sini kalau kita mau pakai beli makan yang dekat aja enggak ada, jauh-jauh," ujar Yanti.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek Ani Suryani mengakui bahwa rusun tersebut memang diperuntukan bagi bujangan. Sehingga tidak memiliki dapur.

"Kita sediakan tempat jemuran yang dijadikan dapur. Sejak Kamis meninjau kita sudah sampaikan ke mereka, akhirnya kita pakai tempat jemuran sebagai tempat masak, solusinya begitu dan mereka mau," ujar Ani.

Kendati demikian, Ani menyatakan, warga Pasar Ikan rencananya hanya menetap sementara di rusun itu. Sebab, sedang di belakang Rusun Rawa Bebek sedang dibangun bangunan baru.

Bangunan rusun baru itu konsepnya rusun bagi keluarga, yang dilengkapi dengan dapur. Harapannya, warga Pasar Ikan yang menetap sementara itu kalau rusun keluarga sudah jadi, dipindahkan ke belakang agar tak jauh.

"Kita ada rusun keluarga lagi dibangun di belakang, kalau selesai Desember kita berharap kalau pindah jangan jauh-jauh, ke sana saja," ujar Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com