Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Daftar Penjaringan Cagub Demokrat karena Merasa Ada Kesamaan Visi Misi

Kompas.com - 12/04/2016, 16:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.

Lulung yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta itu merasa visi dan misinya sejalan dengan Partai Demokrat.

"Saya sudah baca visi, misi, asas, dan ideologi Partai Demokrat, ini sejalan dengan pikiran semangat saya bahwa apa yang disampaikan pada tentunya akan saya pelajari dan akan saya implementasikan nantinya," kata Lulung di kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (12/4/2016).

(Baca: Lulung: Siapa Tahu Saya "Diambil" Partai Lain Kan... )

Adapun visi misi Partai Demokrat adalah menciptakan pemimpin yang bersih, cerdas, dan santun, serta menciptakan pemimpin yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan nasionalisme.

Adapun Lulung mengaku mendapatkan undangan dari DPD Demokrat DKI pada Senin (11/4/2016) malam.

Ia pun langsung memutuskan untuk menghadiri undangan dan mengambil formulir pendaftaran cagub Demokrat. 

Formulir ini disampaikan kepada Lulung oleh Ketua Tim Pendaftaran Partai Demokrat Krishna Salmun.

"Seluruh warga negara punya hak yang sama dalam pemerintahan dan mencitakan kerukunan beragama. Dua hal ini menjadi semangat kita berdemokrasi," kata Lulung.

Di sisi lain, Lulung tak menutup kemungkinan apabila dia dipasangkan dengan tokoh mana pun.

Sebab, diakui Lulung, Partai Demokrat tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri.

(Baca: Lulung Buka Suara soal Partainya yang Malah Dukung Yusril)

Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI. Sementara itu, PPP memiliki 10 kursi.

Adapun syarat minimal parpol dapat mengusung cagub dan cawagub sendiri adalah memiliki 20 persen dari total kursi di DPRD DKI Jakarta.

"Sekarang saya ambil formulir pendaftaran dan sudah harus disampaikan kembali pada 22 April. Jadi, kami berusaha berembuk dengan tim kami untuk bisa merealisasikan keinginan Partai Demokrat, mengembalikan formulir pada 22 April," kata Lulung.

Kompas TV Deklarasi Rumah Relawan Suka Haji Lulung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com