Sudah tiga hari Fahri dan keluarganya menjadi "orang perahu". Dua orang anaknya yang masih berada duduk di bangku sekolah dasar juga terpaksa diliburkan karena kondisi yang tidak memungkinkan bersekolah.
"Siapa yang enggak mau anaknya sekolah Bang, semuanya pasti mau lah. Jangan kayak Bapaknya Bang. Tetapi ya mau bagaimana, kondisinya seperti ini," kata Fahri.
(Baca: Nasib Anak Korban Gusuran di Pasar Ikan Penjaringan Belum Jelas)
Selain itu, Fahri harus mengurus istrinya yang sedang hamil 8 bulan. Lingkungan yang kumuh dan kotor jelas membahayakan istri dan bayi yang ada di dalam kandungan.
Di tengah masalah penggusuran ini, Fahri juga harus memikirkan biaya persalinan istrinya. Belum lagi biaya hidup yang saat ini membuatnya kebingungan.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Fahri mengandalkan pekerjaannya sebagai nelayan.
Tak tentu berapa pendapatannya dalam sehari. Kendati demikian, demi anak dan istrinya, pekerjaan halal apa pun akan dia lakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.