Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengharukan, Melihat Anak-anak di Pasar Ikan Bermain di Lahan Penggusuran

Kompas.com - 15/04/2016, 17:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumat (15/4/2016) sore, sekitar pukul 16.30, anak-anak usia sekolah dasar di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, berkumpul di lahan penggusuran. Mereka bermain di atas puing-puing sisa penggusuran.

Di antara mereka, beberapa anak tampak bermain "perang-perangan" menggunakan kayu dan bambu. Kayu tersebut mereka anggap sebagai senjata. Tak lama, seorang anak lainnya datang menghampiri mereka. Anak itu berperan sebagai polisi.

"Ngiung... ngiung... ngiung...," ujar anak tersebut menirukan suara sirine mobil polisi.

(Baca: Anak-anak Pasar Ikan Dipulihkan dari Trauma)

Anak-anak yang tadi bermain perang-perangan langsung mengangkat tangan mereka, tanda menyerahkan diri kepada sang polisi. Setelah itu, mereka memainkan peran lain.

Permainan masih dengan tema serupa, "polisi-polisian". Kali ini, ada anak yang berperan sebagai pencuri, korban, dan polisi.

"Kita kan ceritanya maling ini ya," ujar seorang anak.

Anak lain yang berperan sebagai korban langsung meminta pertolongan polisi.

"Polisi... polisi... tolong," teriak anak tersebut.

Sayangnya, "pak polisi" tak kunjung datang.

Mereka pun tidak melanjutkan permainan polisi-polisian. Salah satu anak, Reihan, mengaku mengetahui aksi perang-perangan tersebut dari televisi.

"Tahu dari nonton TV," kata Reihan kepada Kompas.com.

Saat ditanya permainan apa lagi yang akan mereka lakukan, Reihan menjawab akan bermain tawuran.

"Mau main tawur-tawuran lagi," ujar Reihan.

(Baca: Warga Pasar Ikan yang Bertahan di Perahu, Mengais Rezeki dari Puing Penggusuran)

Selain mereka, ada pula anak-anak lain yang bermain di atas sisa puing-puing penggusuran. Mereka mengambil puing-puing tersebut dan melemparkan ke sungai yang terhubung ke laut.

Keceriaan anak-anak itu seolah meniadakan polemik penggusuran di lokasi tersebut.

Saat malam datang, anak-anak itu kembali ke keluarganya yang tinggal di perahu. Perahu dipilih sebagai tempat tinggal sementara oleh warga Pasar Ikan korban penggusuran yang menolak direlokasi ke rusunawa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com