Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ragukan Pihak yang Segel Pulau G Hari Ini Benar-benar Nelayan

Kompas.com - 17/04/2016, 13:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meragukan bahwa pihak yang menyegel Pulau G hari ini adalah nelayan sungguhan. Menurut dia, mereka hanyalah pihak-pihak yang mengatasnamakan nelayan.

"Nelayan mau menduduki ya enggak ada, itu juga perlu dicek. Ada enggak suku tertentu, nelayannya mana? Kamu jadi kelompok nelayan, tetapi enggak pernah (melaut) gimana coba," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/4/2016).

Ahok bahkan meragukan bahwa ada nelayan yang mencari ikan di Teluk Jakarta. Sebab, kondisi di sana sudah kotor dan tidak terdapat ikan. Dia pun semakin meragukan bahwa pihak yang menyegel Pulau G hari ini adalah nelayan.

"Saya mau tanya mana ada nelayan nangkap ikan di Teluk Jakarta yang begitu kotor? Enggak ada. Kalau di sana banyak ikan, sudah kaya raya orang Jakarta," ujar Ahok. (Baca: Di Depan Petugas Keamanan, Nelayan Teluk Jakarta Nyatakan Pulau G Disegel)

Nelayan Teluk Jakarta menduduki Pulau G, Teluk Jakarta, Jakarta Utara, Minggu (17/4/2016). Berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pada pukul 09.00 WIB, nelayan menduduki Pulau G pada pukul 09.30 WIB.

Ratusan nelayan Teluk Jakarta langsung turun dari perahu dan menyerbu Pulau G. Berbekal spanduk, para nelayan langsung menaiki gundukan pasir di Pulau G. Saat menduduki pulau, suara-suara penentangan reklamasi pun terdengar, mulai dari "tolak reklamasi" hingga tudingan pada keberpihakan Pemprov DKI Jakarta terhadap pengusaha. Sambil menduduki Pulau G, mereka pun membentangkan spanduk.

Spanduk tersebut bertuliskan, "#JakartaTolakReklamasi" dan "Stop Reklamasi Berselimut Korupsi". Pantauan Kompas.com, jumlah nelayan yang bergabung untuk menduduki Pulau G terus bertambah.

Kompas TV Nelayan Merugi Akibat Reklamasi Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com