Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Sebagian "Manusia Perahu" di Pasar Ikan Menyerah

Kompas.com - 27/04/2016, 14:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkungan yang semakin tak kondusif membuat "manusia perahu" kini memilih untuk meninggalkan "rumah terapung"-nya di Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara.

Amir, warga yang telah tinggal di atas perahu sejak Senin (11/4/2016) lalu, mengaku semakin sulit tinggal di atas perahu, apalagi ketika hujan tiba.

"Kalau hujan, pakaian, barang-barang semuanya basah Mas, bingung jadinya, makanya ngontrak sajalah," ujar Amir kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2016).

Sebelumnya, di atas perahu miliknya, Amir tinggal bersama istri dan cucunya. Amir mengkhawatirkan lingkungan yang kotor untuk istri dan cucunya.

Selain itu, Amir juga takut jika sewaktu-waktu pihak keamananan datang dan menyuruhnya untuk pindah dari perahu tanpa ada persiapan.

Selain Amir, ada Basri yang juga mulai menyewa rumah di Luar Batang. Sebelumnya, Basri dan enam anggota keluarganya tinggal di atas perahu nelayan sejak penertiban kawasan Pasar Ikan.

"Ibu ya sudah ngontrak, kalau saya tetap tinggal perahu, sudah betah," ujar Basri.

Basri mengatakan, alasan dia menyewa rumah ialah untuk menampung seluruh keluarganya. Sebelumnya, Basri ditawari untuk tinggal di Rusun Rawa Bebek, tetapi dia menolak karena jauhnya rusun dari sumber mata pencariannya.

Dari pantauan Kompas.com, tak banyak lagi warga yang mendiami perahu nelayan. Belasan perahu yang dulunya terparkir rapi kini terlihat lengang karena dipakai untuk menangkap ikan.

Selain menyewa rumah, menurut penuturan warga, beberapa "manusia perahu" juga sudah mendapatkan rusun untuk mereka tempati.

Kompas TV Pasca Digusur Warga Tinggal di Perahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com