Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Hati-hati Ahok dan Anak Buahnya Gusur Kawasan Luar Batang

Kompas.com - 29/04/2016, 09:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai ancang-ancang membahas penertiban kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat yakin dapat menertibkan kawasan Luar Batang pada bulan Mei ini.

Namun, belakangan, Ahok tidak lagi tegas menyebut penertiban dilaksanakan bulan Mei.

Bahkan, ia menyebut kemungkinan penertiban kawasan Luar Batang baru dilaksanakan pada September atau akhir tahun.

(Baca juga: Luar Batang Mau Ditertibkan, DKI Belum Punya Data Warga)

Pemprov DKI ingin memastikan warga yang rumahnya digusur akan mendapatkan jaminan tempat tinggal pengganti.

"Memang kita harus melakukan bargaining. Meminta kepada warga agar mau ya bergeser sedikit," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah di ruang kerjanya di Balai Kota, Kamis (28/4/2016).

Ahok pun telah menginstruksikan Saefullah, yang juga menjabat Ketua PBNU DKI Jakarta itu, untuk menjadi mediator antara Pemprov DKI dan pengurus Masjid Luar Batang.

(Baca juga: Apa Agenda Sekda Setelah Ditugaskan Jadi Penghubung dengan Warga Luar Batang)

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan mempercantik masjid tersebut dengan membangun plaza yang luas di sana.

Pemprov pun menawarkan pembelian lahan milik warga di sekitar masjid. "Saya sudah bicara sama pengurus masjidnya, tetapi belum ada tanggapan dari sana," kata Saefullah.

Untuk membahas detail penertiban kawasan Luar Batang, Pemprov DKI akan menggelar rapat pada Jumat (29/4/2016) di Balai Kota.

Semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait akan dikumpulkan, mulai dari lurah, camat, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Dinas Tata Air DKI, Dinas Bina Marga, dan lainnya.

"Agar SKPD tahu tugas mereka apa, masyarakat tidak bingung dan khawatir kalau rumah mereka akan digusur. Nanti kami bicarakan langkah konkretnya seperti apa, saya juga akan ke sana (Luar Batang) ngobrol sama warga dan pengurus masjid," kata Saefullah.

Ikon wisata rohani

Pada kesempatan berbeda, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan Masjid Luar Batang sebagai ikon wisata rohani Ibu Kota.

Sementara itu, saluran air di sana akan direvitalisasi dan lebih diperdalam alirannya.

"Pasarnya akan diperbaiki dan kami akan bangun rusun di sana. Di daerah Luar Batang juga, tetapi kami lagi cari lokasi tepat di dekat situ," kata Oswar.

Sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), ada dua peruntukan kawasan Luar Batang, yakni ruang terbuka hijau (RTH) dan area pemerintahan.

(Baca juga: Yusril Pertanyakan Pernyataan Kepala BPN soal Status Luar Batang Tanah Negara)

Kemudian, Masjid Luar Batang akan diintegrasi ke kawasan Kota Tua sehingga pedestrian di sana lebih luas.

"Kalau kita lihat RDTR, kita bisa lihat persis mana yang RTH nah semua RTH harus dibebasin. Kedua, tanah negara yang salah peruntukannya kami ambil alih. Pertanyaannya mau dibikin apa, nah itu yang masih dirancang desain rincinya belum ada," kata Oswar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Adji mengungkapkan, sudah ada rumah susun yang siap pakai pada Mei ini.

Hanya saja, rusun itu belum pasti dialokasikan untuk warga Luar Batang. Rusun yang siap pakai itu adalah Rusun Rawa Bebek.

Pembangunan rusun itu merupakan kewajiban pengembang, Summarecon.

"Kita lihat mana yang lebih urgent, mana yang jadi prioritas pertama. Tetapi, saya belum berani menyatakan kalau (rusun Rawa Bebek) itu buat warga Luar Batang," kata Ika.

Kompas TV Ratusan Orang Gelar Rapat Akbar Tolak Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com