Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Anas Effendi, Jadi Wali Kota Jakarta Barat Itu...

Kompas.com - 04/05/2016, 15:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mengatakan, menjadi wali kota di wilayah administrasi Jakarta Barat tidak hanya dibutuhkan kepintaran. Dia menyebut wali kota juga harus loyal, bertanggung jawab, dan berani.

"Jadi wali kota di Jakarta Barat ini bukan cuma pinter dan rajin, yang pertama harus loyal dan tanggung jawab. Kalau enggak loyal kepada pimpinan enggak akan bisa nyelesain ini (permasalahan)," ujar Anas kepada Kompas.com di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).

Menurut dia, keluhan yang dilaporkan masyarakat melalui aplikasi Qlue jauh lebih banyak dibandingkan keluhan masyarakat di wilayah administratif lain. Pemkot Jakarta Barat membutuhkan waktu lebih banyak untuk menindaklanjuti semua keluhan itu.

"Ya, karena banyak permasalahan. Di Qlue aja 10.000 lebih, wilayah lain kan cuma 3.000-4.000. Permasalahannya lebih banyak," kata dia.

Dari banyaknya keluhan tersebut, Anas mengklaim telah menindaklanjuti 7.000 lebih keluhan. Sementara yang belum ditindaklanjuti hanya berkisar di angka 200.

"Kita sudah respons 7.039. Yang belum di-TL (tindaklanjuti) 200-an. 5.000 lagi sedang diproses," ucap Anas.

Keluhan-keluhan yang belum bisa ditindaklanjuti, kata dia, disebabkan Pemkot Jakarta Barat tidak punya wewenang untuk menyelesaikannya.

"Macem-macem yang enggak bisa di-TL, GTO (Gerbang Tol Otomatis), itu bukan kewenangan wali kota. Itu kewenangan jasa marga. Tapi dikeluhkan," kata Anas.

Selain loyal, Anas menyebut menjadi wali kota Jakarta Barat juga harus berani dan bertindak tegas melakukan penertiban.

"Yang kedua harus klotokan, harus punya keberanian, punya nyali, pantang menyerahlah. Kalau kita kurang berani, enggak bisa menyelesaikan masalah. Kita harus punya ketegasan," katanya.

Anas menyebut pimpinan yang rajin memang banyak. Namun, tidak semua pemimpin yang rajin dapat menyelesaikan tugasnya.

"Kalau yang rajin mah banyak, (tapi) belum tentu berhasil," ucap Anas.

Anas menjelaskan hal tersebut untuk menjawab pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang berniat menggantinya jika dia tidak becus bekerja. Ahok, sapaan Basuki, bahkan sudah mempersiapkan Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji menjadi wali kota.

Dia pun sudah mempunyai rencana menjadikan Isnawa sebagai wali kota Jakarta Barat jika Anas tidak becus bekerja.

Kompas TV Ahok: Secara Hukum, Reklamasi Tidak Bisa Dihentikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com