Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga Bidaracina soal Kasus Penyiraman Cat ke Mobil Yusril

Kompas.com - 04/05/2016, 15:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Bidaracina belum mengetahui pelaku yang menyiram cat ke mobil Ketua Umum Partai Bulan Bintang, yang berniat maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra.

Insiden itu diketahui terjadi saat Yusril mengikuti acara syukuran kemenangan gugatan warga Bidaracina atas SK Gubernur DKI terkait sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT), Selasa (3/5/2016).

Bekas ceceran cat berwarna kuning yang mengenai mobil Mercedes-Benz S350 bernomor polisi B 1026 milik Yusril masih terlihat di samping pagar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Ceceran cat itu terdapat di salah satu pagar, sejajar dengan tembok STIS yang berbatasan langsung dengan gang masuk permukiman Bidaracina.

Kemarin, mobil Yusril memang diparkir di dekat pagar itu. Seorang warga Bidaracina, Astriyani, mengatakan, kecil kemungkinan bahwa pelakunya adalah warga setempat.

Terlebih lagi, Astriyani melanjutkan, mobil Yusril diparkir hampir di ujung mulut gang masuk ke permukiman Bidaracina.

"Kalau warga di sini sangat kecil kemungkinannya. Soalnya, tampaknya, warga cukup kompak dan bersimpati pada Pak Yusril," kata wanita dengan sapaan Astri itu kepada Kompas.com, Rabu (4/5/2016).

Selain itu, saat kejadian, menurut Astri, kebanyakan warga berada di dalam permukiman, mengikuti Yusril.

"Hampir semua warga ada di lokasi di dekat panggung. Sementara itu, Pak Yusril parkir di mulut Jalan Sensus, belum masuk ke perkampungan. Jadi, kecil sekali kemungkinannya menurut saya (jika pelaku adalah warga setempat)," ujar Astri.

Menurut Astri, warga setempat sebenarnya berniat mencari pelakunya. Namun, Yusril menyarankan agar warga tak usah merespons tindakan negatif pelakunya.

"Mungkin mau mengecilkan semangat dan keberanian warga yang sedang memperjuangkan haknya melalui proses hukum bersama Pak Yusril," ujar Astri. (Baca: Yusril Tak Berniat Lapor ke Polisi soal Mobilnya yang Disiram Cat)

Kompas TV Persiapan Parpol Lawan Ahok di Pilgub DKI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com