Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI Semakin Dekat

Kompas.com - 04/05/2016, 19:08 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta telah berkomunikasi terkait Pilkada DKI 2017. Pengurus kedua partai di tingkat provinsi itu sepakat untuk berkoalisi.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, PKS sudah diberitahu mengenai tiga nama bakal calon gubernur Gerindra. Menurut Taufik, tidak ada penolakan dari PKS.

"Logika koalisi itu adalah apa yang kami bawa harus diterima oleh partai koalisi. Kita sudah sampaikan ada tiga nama yang sedang berproses di kami, alhamdulillah sambutannya positif dari PKS. Sangat positif," ujar Taufik di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).

Partai Gerindra memang sudah mengerucutkan tiga nama bakal calon gubernur, di antaranya adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo pun mengatakan hal yang sama. Syakir menyambut baik adanya tiga nama yang sedang berproses di penjaringan cagub Partai Gerindra.

Apalagi, salah satu bakal calon Gerindra, yaitu Sandiaga Uno, juga masuk ke penjaringan PKS. Syakir mengatakan koalisi antara kedua partai tersebut belajar dari pengalaman di pilkada daerah lainnya seperti Banten dan Depok.

"Sekali lagi, PKS menyambut gembira bisa bekerja sama dengan Gerindra seperti pilkada dahulu dan di banyak tempat lain. Kami berharap bisa membuahkan kemenangan," ujar Syakir.

Namun, Ketua Tim Penjaringan Cagub Partai Gerindra Syarif mengatakan kesepakatan koalisi ini baru ada di tingkat wilayah. Selanjutnya, ketua DPD masing-masing partai akan melapor ke DPP untuk memutuskan secara definitif.

"Intinya koalisi di tingkat lokal sudah selesai. Tinggal ke DPP masing-masing supaya diterima koalisi itu. Pokoknya sejauh ini engga ada resistensi dari nama-nama bakal cagub yang ada," ujar Syarif.

Kompas TV Para Lawan Ahok Kalah Popularitas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com