Roda bus tingkat pariwisata city tour berputar pelan membelah jalan yang dipayungi temaram lampu kota, Sabtu (7/5/2016) malam. Lalu lintas sepanjang jalan dari Balai Kota menuju kawasan Kota Tua Jakarta padat merayap. Kerlap-kerlip lampu kendaraan melesat bak cahaya kunang-kunang dari atas deck. Saatnya berwisata malam dan mencari kuliner enak di Jakarta.
Mulai Sabtu malam lalu, dua bus tingkat akan melayani penumpang ke rute wisata malam dan kuliner pukul 19.00-24.00. Bus yang akrab disebut Mpok Siti itu beroperasi pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu malam. Jika bus tingkat reguler beroperasi hingga pukul 20.00, roda bus wisata malam menggelinding lebih lama. Yang pasti, penumpang tetap tidak dikenai biaya alias cuma-cuma!
Bertajuk "wisata malam", bus ini berjalan dengan rute Balai Kota, Harmoni, Gedung Arsip, Museum Bank Indonesia, BNI 46, Sawah Besar, Pecenongan, dan Monas. Pengunjung yang ingin menikmati wisata malam bisa turun di Kota Tua.
Pada akhir pekan, plaza Museum Sejarah Jakarta tidak pernah sepi pengunjung. Hiburan dari para seniman jalanan, seperti manusia batu, boneka raksasa, perempuan yang berpakaian noni Belanda, serta yang berkostum pocong dan kuntilanak, juga ada. Di sekitar Kota Tua terdapat kafe mentereng hingga pedagang kaki lima yang menyediakan aneka makanan dan minuman.
Bambang (34), seorang warga, asyik bercengkerama dengan istri dan kedua anaknya. Anaknya yang berusia empat tahun dan satu setengah tahun itu ceria menaiki deck bus city tour. Mereka menyanyi, menari, hingga sibuk bertanya tentang bangunan atau obyek yang dilintasi bus sepanjang jalan.
"Saya sengaja memilih waktu malam hari karena lebih adem buat anak-anak. Sebelumnya, kami memang pernah mencoba naik bus tingkat. Lumayan juga kalau sampai pukul 24.00," ujar pegawai negeri sipil asal Pulogebang, Jakarta Timur, itu.
Awalnya, para penumpang yang mencegat bus dari depan gedung Balai Kota tidak tahu ada bus wisata malam. Penumpang dari Balai Kota pun tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 orang.
Namun, begitu sampai di depan gedung BNI di Kota Tua, pengunjung berebut naik bus tingkat. Tidak semua penumpang dapat terangkut ke dalam bus berkapasitas 60 orang tanpa penumpang berdiri. Bus juga hanya diperbolehkan melaju 20-40 kilometer per jam.
Sosialisasi kurang
Kepala Humas PT Transjakarta Prasetia Budi mengatakan, bus wisata malam ditujukan bagi pelanggan yang ingin berwisata malam dan kuliner. Ada dua bus yang diuji coba. Pada masa uji coba itu akan dilihat seberapa banyak minat warga untuk menumpang bus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.