Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Ikan Ceritakan Alasan Mereka Kembali ke Rusun Rawa Bebek

Kompas.com - 12/05/2016, 20:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus mengenai warga Pasar Ikan di Rusun Rawa Bebek yang kembali ke lokasi gusuran sebenarnya bukan tanpa sebab. Ternyata, warga tergiur dengan pemberian paket bahan kebutuhan pokok dan bantuan dari relawan atau organisasi kemasyarakatan yang melakukan aktivitas di area bekas gusuran.

Kesaksian itu diungkapkan salah satu warga Rusun Rawa Bebek, Sopia (52). Sopia mengaku, ia pernah sekali ikut sejumlah warga Pasar Ikan yang kembali ke rusun karena ada pemberian paket bahan kebutuhan pokok.

"Saya cuma sekali, dapat sembako (paket bahan kebutuhan pokok) beras tiga liter sama mi rebus lima (bungkus)," kata mantan warga RT 11 RW 04 Pasar Ikan ini kepada Kompas.com, di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/5/2016).

Namun, Sopia mengaku tak tertarik ke lokasi gusuran lagi hanya untuk mendapatkan paket bahan kebutuhan pokok. Meski demikian, sejumlah tetangganya kerap bolak-balik ke Pasar Ikan hanya untuk mendapatkan paket bahan kebutuhan pokok. Selain paket itu, ada pemberian baju bekas dari relawan di sana.

"Sekarang saya ngapain lagi ke sana, panas. Udah enggak ada apa-apa lagi di sana. Anak saya yang laki pernah sehari nginap di sana. Gelap (kalau malam). Airnya susah," ujar Sopia.

Sopia mengaku tak mau mencampuri urusan tetangganya yang kembali ke sana untuk mendapatkan paket bahan kebutuhan pokok.

"Ya tetapi itu kan pribadi masing-masing ya," ujar Sopia.

Selain itu, ada pula yang menurut dia bertahan sejak awal, dan tak pernah ke rusun. Menurut Sopia, tetangganya yang bertahan di sana memperjuangkan hak akibat penggusuran.

"Mereka-mereka itu kesal, kenapa enggak dapat penggantian," ujar Sopia.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Rawa Bebek Ani Suryani mengakui, warganya memang ada yang kembali ke lokasi penertiban karena tertarik dengan pemberian paket bahan kebutuhan pokok. Warga tersebut, lanjut Ani, menggunakan transjakarta dari rusun ke Pasar Ikan untuk mendapatkan paket pemberian itu.

"Mereka ke sana karena ada yang fasilitasi memberi sembako. Kami tidak punya hak melarang mereka. Namun, mereka ke sana itu tidak bilang mau keluar dari rusun, kasih kunci, enggak," ujar Ani.

Meski demikian, Ani mengatakan, ia sudah mengimbau para mantan warga Pasar Ikan itu agar tidak ke lokasi penertiban lagi. (Baca: Demi Sembako, Warga Rusun Rawa Bebek Bolak-balik ke Pasar Ikan)

"Saya bilang, sampai kapan mau begini, kasihan anak-anak. Mereka itu ke sana sambil bawa anak kecil. Anak-anaknya itu sampai enggak ikut PAUD. Pengajar di PAUD bilang, dari 31 anak, sekarang tinggal 12 anak," ujar Ani.

Ani berharap, tenda di Pasar Ikan dapat ditertibkan. Ia percaya, kalau tenda di sana ditertibkan, maka warga yang telah ada di rusun tidak lagi ke sana sehingga hanya para suami dari warga rusun yang pergi ke sana karena memang bekerja sebagai nelayan. (Baca: Pemprov DKI Putuskan Warga Pasar Ikan Tidak Direlokasi ke Rusun Rawa Bebek)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com