Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Marunda Ingin Lebih Banyak Unit "Waterway"

Kompas.com - 20/05/2016, 13:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Rusun Susun Sewa Sederhana Marunda, Jakarta Utara mengeluhkan terbatasnya jumlah armada perahu cepat yang disediakan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk transportasi air atau waterway yang ada di Marunda. Pemprov DKI hanya menyediakan satu unit perahu cepat di waterway Marunda.

Warga Rusun Marunda, Tirta (72) mengatakan, jumlah perahu yang sedikit cukup menyulitkan dirinya ketika situasi dermaga ramai.

Tirta yang sudah sejak 2013 lalu menggunakan transportasi untuk bekerja menuju pelabuhan Muara Baru menyebut kalau situasi dermaga ramai, terkadang dirinya beserta warga lain terpaksa berebut untuk mendaftar naik perahu tersebut.

Tirta mengatakan kondisi ini dikarenakan jumlah warga Rusun Marunda yang semakin bertambah banyak.

"Sudah dari pertama saya naik perahu ini. Mau nya ya diperbanyak, karena warganya juga semakin banyak, paling tidak ada satu perahul ah yang ditambah," ujar Tirta kepada Kompas.com, Jumat (20/5/2016).

Ketika ingin kembali Marunda, Tirta mengatakan, terkadang agar dirinya bisa menaiki perahu, sekitar pukul 15.00 WIB, Tirta sudah menunggu di pelabuhan Muara Baru yang menjadi tempat tunggu perahu tersebut. Padahal jam kerja selesai pada pukul 17.00 WIB.

Kompas.com/David Oliver Purba Di dalam perahu cepat, disediakan pelampung keselamatan yang diletakan di tiap tempat duduk penumpang. Selain itu juga ada radio yang akan sebagai alat komunikasi ke pelabuham terdekat

Serupa dengan Tirta, Fatma (30) warga Rusun Marunda juga mengeluhkan sedikitnya jumlah perahu yang tersedia. Selain itu jam operasional yang terbatas juga membuatnya terkadang harus menggunakan transportasi darat yang memakan waktu dan biaya.

"Maunya jamnya diperbanyak, bukan jam 07.00 pagi aja, tapi tiap jam itu ada perahunya," ujar Fatma. (Baca: Setelah Tiga Tahun Diresmikan Jokowi, Begini Kondisi "Waterway" Marunda)

Seperti diketahui, jam operasional waterway Marunda yakni pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB. Fatma yang hampir setiap hari menggunakan "bus transjakarta laut" ini untuk bekerja mengharapkan agar jumlah perahu ditambah, bahkan dengan ukuran yang lebih besar.

"Kalau bisa yang besar bang, pengen juga ngerasain," ujar Fatma. (Baca: Menjajal "Waterway" Khusus Warga Rusun Marunda)

Fatma mengatakan alasan mengapa dirinya menggunakan waterway ini, selain karena gratis, jarak tempuh dari Marunda ke Muara Baru terbilang lebih dekat yaitu hanya memakan waktu 30 menit. Sedangkan dengan menggunakan transportasi darat seperti bus transjakarta yang sudah disediakan di Rusun Marunda, bisa memakan waktu hingga 2 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com