Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penertiban Dadap, Pemkab Tangerang Jadwalkan Pertemuan dengan Warga Pekan Ini

Kompas.com - 23/05/2016, 20:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menjadwalkan pertemuan dengan warga Kampung Baru Dadap untuk membahas rencana penertiban yang sempat tertunda. Pertemuan itu akan diadakan pada Jumat (27/5/2016) mendatang.

"Kalau belum ada perubahan, rencananya pertemuan dilaksanakan tanggal 27 Mei. Cuma, tempatnya belum dipastikan mau di mana, apakah di Kantor Ombudsman lagi atau di Kantor Pemkab Tangerang," kata Camat Kosambi Murhadi kepada Kompas.com, Senin (23/5/2016) sore.

Sebelumnya, dalam sebuah pertemuan antara Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dengan perwakilan warga Dadap di Kantor Ombudsman RI, Jumat (20/5/2016) lalu, disepakati agar penertiban ditunda terlebih dahulu dan rencana penertiban dibicarakan lebih lanjut oleh pihak Pemkab Tangerang bersama warga Dadap.

Adapun berdasarkan rencana awal, penertiban Kampung Baru Dadap seharusnya dilaksanakan pada pekan ini. (Baca: Penertiban Dadap Ditunda, Warga Tetap Menolak Penggusuran)

Menurut Murhadi, sejak tahapan sosialisasi sampai pemberian Surat Peringatan Pertama (SP-1) hingga Surat Peringatan Kedua (SP-2) yang sempat tertunda akibat ricuh, Zaki sudah membuka lebar kesempatan warga untuk berdialog. Tetapi, pendapat yang berbeda diutarakan dari pihak warga Dadap.

Kuasa hukum warga Dadap dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Tigor Hutapea, meminta supaya Zaki menjelaskan secara menyeluruh dan transparan, apa tujuan sebenarnya dari penertiban Kampung Baru Dadap.

Warga awalnya sempat mengira bahwa lokasi yang akan ditertibkan hanyalah lokalisasi dan tempat prostitusi Dadap Ceng In yang memang berada di kawasan Kampung Baru Dadap. Namun dalam perkembangannya, justru penertiban juga menyasar rumah-rumah warga yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan.

"Sebenarnya, warga terbuka untuk dialog. Warga maunya, Bupati bicara terus terang, untuk apa penertiban di sana. Tujuannya apa. Karena kemarin-kemarin, kan masih seperti kamar gelap, warga enggak tahu apa-apa lalu mau digusur," tutur Tigor.

Dari simpang siurnya informasi yang beredar di kalangan warga, bahkan Zaki sempat diisukan sengaja menertibkan Kampung Baru Dadap untuk memuluskan proyek reklamasi yang memang berada tidak jauh dari sana, yaitu reklamasi Pulau A oleh pengembang PT Agung Sedayu Group yang membangun permukiman PIK 2.

Hal itu telah dibantah oleh Zaki dengan mengatakan tujuan utama penertiban adalah untuk membuat taman, masjid, dan pusat kuliner hidangan khas laut. (Baca: LBH Jakarta: Tiga Warga Dadap Punya Sertifikat Hak Milik Tanah)

Kompas TV Warga Dadap Gembira Senin Depan Tak jadi Digusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com