JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pademangan Timur mengeluhkan kondisi sungai yang kotor serta sampah yang menumpuk membuat kawasan tersebut banjir ketika musim hujan tiba.
Kondisi tersebut jelas tidak layak bagi sungai yang menjadi sungai pertama tempat Presiden Joko Widodo "blusukan" pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kondisi sungai di Pademangan Timur yang kotor diakui oleh Sekretaris Kelurahan Pademangan Timur, Agung Dian.
Dian mengatakan untuk masalah endapan lumpur di sungai Pademangan Timur, kewenangan ada di Dinas Tata Air DKI Jakarta. Sedangkan untuk sampah yang berada di sungai, secara gotong royong dilakukan oleh RT dan RW Pademangan Timur.
"Jadi kewenangannya seperti itu, untuk pengerukan endapan lumpur dari dinas tata air, sedangkan sampah dibantaran sungai dibersihkan oleh masyarakat, namun kelurahan siap membantu jika diperlukan," ujar Agung kepada Kompas.com di Kelurahan Pademangan, Senin (23/5/2016).
Namun, untuk kebersihan daerah Pademangan Timur, pihak kelurahan juga menerjunkan pekerja harian lepas (PHL) yang membantu masyarakat membersihkan gorong-gorong serta saluran air yang tersumbat.
Menurut Agung, kewenangan yang tidak berada pada satu pintu menyebabkan koordinasi antar dinas terkait menjadi sulit.
"Terkadang itu mas, kalau kami kerjakan ini katanya itu kewenangan dinas yang di sana, kalau kami bersihkan yang lain katanya 'kami kerja apa pak kalau dibersihkan semua," ujar Agung.
Pada 2012 lalu, Gubernur Jokowi pada saat itu melakukan blusukan pertamanya ke sungai di Pademangan Timur. Warga menuturkan bahwa saat Jokowi datang, seluruh sungai menjadi bersih, namun sekarang, kondisi sungai yang hitam dan bau jelas jauh dari kesan bersih. (Baca: Sampah di Pademangan Timur Hanya Bersih Saat Jokowi Datang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.