Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Datang Saat Mediasi Warga Lauser, Ini Kata Komisi A DPRD DKI

Kompas.com - 24/05/2016, 19:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan warga Lauser Jakarta Selatan memilih walkout saat mediasi bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Hal ini disebabkan karena tak ada perwakilan Komisi A DPRD DKI Jakarta yang datang pada mediasi tersebut.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengaku sudah mengutus salah seorang perwakilan, Ahmad Yani, untuk datang pada mediasi tersebut.

"Sudah ada utusannya, Pak Yani. Dia tadi Whatsapp saya, katanya sakit," kata Syarif kepada Kompas.com, Selasa (24/5/2016).

Ia menegaskan, mediasi tersebut bukanlah undangan dari Komisi A DPRD DKI Jakarta. Melainkan undangan Pemkot Jakarta Selatan sebagai tindaklanjut rapat di Komisi A DPRD DKI Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, Syarif bersama anggota Komisi A DPRD DKI yang lainnya juga berhalangan hadir pada mediasi tersebut. (Baca: Anggota DPRD DKI Tak Datang Mediasi, Warga Lauser Pilih "Walk Out")

"Saya dan tiga anggota terima delegasi Warga Rawamangun di Komisi A soal rencana penggusuran juga. Jadi kami enggak bisa datang pada jam yang sama dan sudah didelegasikan ke Pak Yani," kata Syarif.

Rencananya mediasi antara Pemkot Jakarta Selatan dengan warga Jalan Lauser RT 08/08 akan dijadwal ulang. Komisi A DPRD DKI Jakarta, kata dia, tetap meminta Pemprov DKI Jakarta menunda penertiban, sebelum rusun tersedia.

"Itu solusi jangka pendek. Yang penting ada kesepakatan kedua belah pihak dulu," kata Syarif. (Baca: Upaya Warga Lauser Melawan Rencana Penggusuran)

Pada mediasi tersebut, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mensosialisasikan bahwa tanah yang diduduki warga merupakan kepemilikan PDAM. Namun, sosialisasi tidak didengarkan oleh warga. Mereka memilih untuk meninggalkan ruang rapat.

Pihak Pemkot Jakarta Selatan juga sudah menghubungi perwakilan anggota Komisi A. Tetapi, mereka tidak ada respons. Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memindahkan warga tersebut ke Rumah Susun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Namun, informasi itu batal disampaikan karena warga terlanjur keluar dari ruang rapat.

Kompas TV Warga Lauser Tolak Digusur!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com