Komentar Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi insentif Rp 10.000 tiap aduan Qlue yang disampaikan sebagai pengganti pulsa para ketua RT/RW.
Selain insentif tersebut, para ketua RT/RW juga masih mendapat uang pulsa Rp 75.000 per bulan.
Namun, ketua RT/RW wajib melaporkan aduan tentang lingkungan setempat melalui aplikasi Qlue.
"Kalau Anda enggak suka, ya berhenti saja jadi ketua RT/RW. Pusing amat!" kata Basuki atau Ahok.
Ia mengatakan, peran RT/RW sangat penting untuk membantu kinerja lurah. Lurah dan camat tidak bisa bekerja optimal jika tidak didukung oleh pengurus RT/RW.
Maka dari itu, pengurus RT/RW harus memiliki empati kepada warga setempat.
"Makanya, saya sudah keluarkan pergub. Ketua RT dan RW yang enggak mau urusi warganya kalau cuma malakin doang atau mau jual lapak doang, berhentiin saja. Sederhana toh," kata dia.
Ahok pun merasa bingung ada pengurus RT/RW yang menolak laporan melalui Qlue.
Menurut Ahok, hal itu sama dengan pengurus RT/RW tidak peduli terhadap lingkungan setempat.
"Jadi, saya juga bingung, kamu mau jadi ketua RT/RW ngapain sih? Kan mengurusi masyarakat warga. Lalu, Anda masih mau ngotot, enggak mau bantu? Ya sudah, enggak usah jadi RT/RW," ujar Ahok, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.