JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Galur menempati posisi pertama sebagai kelurahan terbaik Qlue. Peringkat tersebut tak lepas dari kerja Lurah Galur, Supardiono.
Pria berusia 49 tahun itu memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakatnya. Cepat dan tanggap di setiap laporan Qlue dari warga atau pengurus RT/RW setempat.
Kompas.com berkesempatan diajak Supardiono untuk mengikuti cara kerjanya merespons laporan dari Qlue. Kali ini laporan dari Ketua RT 05/06. Laporan itu terkait jalan berlubang di permukiman padat penduduk di Galur, Johar Baru.
Laporan baru dibuat Kamis (2/6/2015) pagi ini. Lurah hasil lelang pada 2013 itu langsung mengajak meninjau ke lapangan pengerjaan pembenahan jalan berlubang.
"Nah ini baru dilaporkan pagi tadi. Kita langsung respons betulin jalan dengan dipelur," kata Supardiono di Galur, Jakarta, Kamis.
Pengerjaan dilakukan oleh dua petugas pekerja penangan prasarana umum (PPSU) Kelurahan Galur. Saat sampai di sana, jalan berlubang sudah dibenahi.
Setidaknya ada tiga jalan berlubang yang dibenahi dengan cara adukan semen, pasir dan air. Supardiono mengungkapkan, dia selalu mengecek laporan Qlue dari masyarakat dan RT/RW Galur.
Setelah ada laporan masuk, ia meminta penanggung jawab PPSU untuk mengecek kebenaran laporan dengan mendatangi lokasi. Setelah dipastikan kebenarannya, ia langsung mengerjakan keluhan masyarakat.
"Kalau bisa dikerjakan kelurahan, kita langsung respons. Enggak pakai kata nanti," kata Supardiono.
Namun, jika laporan tersebut membutuhkan bantuan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ia akan meminta bantuan. Sebab, tak semua laporan Qlue bisa dikerjakan oleh kelurahan setempat.
Untuk memudahkan penindaklanjutan laporan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat membuat group di WhatsApp khusus laporan Qlue. Laporan yang tak bisa ditanggapi itulah yang kemudian didisposisi ke SKPD terkait.
Setelah selesai pengerjaan, Supardiono akan langsung mengirim hasil foto pengerjaan ke pelapor. Cara kerja tersebut dinilai oleh Supardiono efektif dan membuat dirinya tanggap terhadap laporan masyarakat via Qlue.
Selain itu, Supardiono juga menjaga hubungan baik dengan RT/RW setempat. Para pengurus RT/RW di Kelurahan Galur diakui tidak protes terkait kewajiban laporan via Qlue. Kondisi saling membantu satu sama lain ini berkat komunikasi yang baik antara Supardiono dengan pengurus RT/RW.
"Saya berikan pemahaman kalau Qlue itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Alhamdulillah, mereka ngerti," kata Supardiono.
Sebelumnya, aplikasi laporan warga atau yang lebih dikenal dengan nama Qlue selalu menampilkan ranking kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) maupun perangkat warga lainnya setiap tiga bulan sekali.
Per 1 Juni 2016 ini, pada kategori kelurahan, peringkat tiga teratas adalah Kelurahan Galur di Jakarta Pusat, Kelurahan Kampung Rawa di Jakarta Pusat, dan Kelurahan Pulo di Jakarta Selatan.
Peringkat terbaik pertama dengan perolehan poin 87, yakni Kelurahan Galur, diraih karena telah menyelesaikan 126 laporan warga, satu laporan yang masih diproses, dan satu laporan yang tidak dikerjakan.
Warga di Kelurahan Galur banyak melapor soal parkir liar, taman tidak terurus, mati lampu, jalan rusak, hingga pot tanaman di fasos/fasum yang rusak.