Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Sayangkan Pernyataan Polisi soal Laporan Kehilangan Bayi Raudiah

Kompas.com - 21/06/2016, 18:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Komisi Nasional Perlindungan Anak menyayangkan pernyataan kepolisian yang mempertanyakan alasan Raudiah Elva Ningsih (37) telat melaporkan kasus dugaan kehilangan salah satu bayinya. Menurut Arist, seharusnya polisi tidak menyatakan hal seperti itu dan dapat langsung menindaklanjuti laporan Raudiah.

"Ya sangat menyayangkan, saya harap polisi membantu ibu Raudiah dengan memberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya dan mengingat lagi kejadiannya," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/6/2016).

Terlebih lagi, lanjut Arist, keluarga Raudiah mendapat ancaman akan dituntut balik oleh pihak rumah sakit jika membawa masalah dugaan kehilangan salah satu bayinya itu ke jalur hukum. Selain itu, keluarga Raudiah juga dijanjikan mediasi oleh pihak rumah sakit.

"Ibu Raudiah juga sudah pernah ke polisi sebelumnya, tapi polisi belum menemukan pasalnya," ujar Arist.

Arist juga menilai substansi kasus ini bukan soal waktu pelaporan, melainkan bagaimana keterangan Raudiah harus direspons kepolisian agar menemukan titik terang.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mempertanyakan mengapa Raudiah telat melaporkan kasus dugaan hilangnya salah satu bayi kembarnya di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ). Padahal, menurut Awi, Raudiah telah kehilangan salah satu bayinya sejak sekitar satu bulan yang lalu. 

"Kenapa pas melahirkan dia setujui, tapi setelah sebulan baru komplain dan akhirnya lapor?" ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/6/2016). 

Awi menjelaskan, saat diminta keterangannya, pihak rumah sakit mengatakan, ada lima dokter yang menangani persalinan Raudiah dan menyatakan bayinya hanya satu. Sementara itu, berdasarkan hasil USG, Raudiah mengaku mengandung bayi kembar. Menurut Awi, polisi memerlukan waktu untuk mendalami kasus ini.

"Cuma yang masih jadi pertanyaan ini setelah sebulan baru lapor? Lalu pihak rumah sakit menyatakan, 'Pak kami tuh operasi bukan hanya satu orang, dokter itu lima orang', disampaikan begitu. Jadi kalau kebohongan ini enggak tahu siapa, makanya kami akan dalami," ucap Awi.

Kompas TV Ibu Lapor Polisi soal Bayinya yang Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com