Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pemelihara Ciliwung...

Kompas.com - 23/06/2016, 13:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

"Anda bayangin satu (pengangkut) gerobak (sampah dibayar) Rp 500.000 sebulan. Jadi kalau ada 20 gerobak, dia (dapat) Rp 10 juta. Dia dapat begitu kita stop, marah kan dia," ujar Royani.

Kendati demikian, Royani tak menyerah. Ia pun mencoba menggandeng pihak kelurahan untuk menutup sejumlah TPS ilegal. "Kami hadapi, tapi di belakang kami ada pemerintah," sambung dia.

Bersih Ciliwung

Kegiatan utama komunitas yang didirikan Royani ini adalah membersihkan Ciliwung.

Sepanjang 6,2 kilometer Ciliwung yang membentang dari Pejaten Timur hingga perbatasan Rawajati menjadi tanggung jawab mereka.

Untuk membersihkan Ciliwung, Royani dan kawan-kawan biasanya menggunakan perahu karet.

Mereka menyusuri Ciliwung dengan perahu karet, kemudian memunguti sampah di aliran sungai satu per satu.

Ada enam perahu karet, tiga mesin motor, dan satu perahu barang yang menjadi andalan Royani dan kawan-kawan dalam membersihkan sampah dengan menyusuri Ciliwung.

Perahu-perahu itu mereka peroleh dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial suatu perusahaan.

"Karena kesulitannya akses untuk menuju ke darat untuk angkut sampah. Sepanjang Ciliwung ini kalau boleh dibilang hanya 5 persen ada akses untuk kendaraan masuk sampai ke kali untuk angkut sampah," ujar Royani.

Hari itu, relawan lainnya, yakni Ismail (36), Ahmad Muhtar (58) atau Bang Amad, dan Wahid (61), menyusuri aliran Sungai Ciliwung dengan perahu karet.

Tak lama kemudian, mereka menepi. Mereka kemudian mulai membersihkan tepi sungai tersebut dari sampah.

Dengan menggunakan garpu sampah, mereka mengumpulkan plastik, botol, dan keset bekas, kemudian dimasukkan ke karung. Selanjutnya, karung-karung berisi sampah itu dibawa ke markas KCP.

"Kalau sudah penuh, perahu barang kami lepas hanyuti saja dari atas, nanti di KPC ada yang nangkepin," ujar Ismail.

Sungai purbakala

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com