Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya KCJ Atasi Antrean KRL di Stasiun Manggarai

Kompas.com - 25/06/2016, 10:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean kereta rel listrik (KRL) masuk Stasiun Manggarai masih menjadi keluhan penumpang. Sebab, antrean itu membuat waktu tempuh perjalanan tambah lama. KRL harus silih berganti untuk masuk ke Stasiun Manggarai.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Muhammad Nurul Fadhila, tak menampik dengan kondisi antrean Stasiun Manggarai. Namun, antrean itu bukan tanpa sebab.

Menurut Fadhil, kini jumlah perjalanan KRL setiap hari sudah mencapai angka 897 perjalanan. Jumlah ini hampir dua kali lipat pada tahun 2013 yang mencapai 560 perjalanan.

Kenaikan jumlah perjalanan itu juga berbading lurus dengan jumlah penumpang. Pada tahun 2013, jumlah penumpang mencapai 431.000 per hari. Sedangkan, pada tahun 2016 mencapai 885.000 penumpang per hari.

Dengan jumlah penumpang tersebut, pengurangan perjalanan tidak mungkin dilakukan karena bisa berdampak pada keselamatan penumpang di KRL.

Di sisi lain, penambahan perjalanan pun tak bisa dilakukan karena akan memperparah antrean. Lantas, bagaiamana solusinya?

Fadhil menuturkan, ada sejumlah solusi untuk mengatasi antrean. Pertama, solusi jangka pendek. Solusi itu dengan menambah panjang rangkaian menjadi 12 gerbong.

"Maksudnya, frekuensi perjalanan KRL tidak ditambah, tetapi kapasitas angkut bertambah dengan menambah panjang rangkaian. Sehingga potensi untuk antipasi tunggu penumpang tetap diantisipasi," kata Fadhil.

Solusi jangka pendek lain dengan melakukan rekayasa relasi. Beberapa relasi KRL hanya sampai di Stasiun Manggarai kemudian kembali ke stasiun asal.

Fadhil memahami solusi tersebut belum sempurna. Ia meyakini antrean masih tetap terjadi.

Perbaikan jalur

Untuk itu, Fadhil menegaskan perlu solusi permanen untuk mengatasi antrean masuk Stasiun Manggarai. Saat ini, satu-satunya solusi permanen yang masih dalam proses pengerjaan adalah memperbaiki jalur di Stasiun Manggarai.

Sehingga KRL dari Bekasi, Bogor, Sudirman atau pun Jakarta Kota masih bergantian masuk Stasiun Manggarai.

Fadhil mencontohkan, KRL dari Stasiun Cikini tujuan Stasiun Bogor dan KRL dari Stasiun Sudirman tujuan Stasiun Bogor harus bergantian masuk ke Stasiun Manggarai karena hanya bisa masuk di jalur enam.

KRL tak bisa masuk ke jalur lain karena sudah penuh. Begitu juga KRL dari arah Stasiun Tebet hanya bisa masuk jalur 3 dan jalur 5.

Sedangkan, KRL dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Jakarta Kota hanya bisa masuk jalur 1, 3 dan 5. Sedangkan KRL dar Stasiun Jakarta Kota ke Stasiun Bekasi hanya bisa msuk jalur 4 dan 2.

"Nah ini semua akan selesai akan mendapat solusi permanen, saat Stasiun Manggarai selesai dibangun pemerintah. Dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian," kata Fadhil.

Pembangunan ini diyakini sebagai solusi permanen mengatasi antrean ke Stasiun Manggarai. Pembangunan itu nanti akan ada pemisahan jalur masuk KRL ke Stasiun Manggarai.

"Stasiun Manggarai akan dibikin dua lantai. Karena akan memisahkan jalur kereta api yang masuk Stasiun Manggarai," ucap Fadhil.

Kompas TV Gara-gara KRL Anjlok, Penumpang Terlantar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com