Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Peluang Yusril Diusung oleh Partai Politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017?

Kompas.com - 27/06/2016, 10:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Ingat ya, PDI-P itu hampir tidak pernah di dalam Pilkada tidak mencalonkan kader internal. Apalagi yang di (pilkada) daerah-daerah, kami menang dengan mengajukan mencalonkan dari kader sendiri," kata Djarot.

Apakah ini sinyal PDI-P tidak akan mengusung Yusril pada Pilkada DKI Jakarta 2017? Yang pasti, PDI-P akan mengerucutkan nama setelah Lebaran dan keputusan tetap berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

PKB

Yusril juga mendaftar penjaringan cagub dari PKB. Belum diketahui kapan PKB akan mengumumkan dukungan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sudah berkicau dalam akun Twitter nya, @cakiminpkb. Ada beberapa tweet yang ditulis dengan mention langsung ke akun Twitter @sandiuno dan @lulukhamidah.

Salah satunya berbunyi seperti berikut, "Berharap pasangan cagub @sandiuno dan @lulukhamidah bisa diterima semua kalangan". Apakah ini sinyal Yusril tak akan diusung dan didukung PKB?

Partai Demokrat

Sama seperti partai lainnya, Partai Demokrat juga tengah melakukan fit and proper test bakal calon gubernur DKI Jakarta. Rencananya akan ada tiga nama yang disodorkan DPD Demokrat DKI Jakarta kepada DPP Demokrat. Keputusan tetap berada di tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya akan mendukung bakal calon gubernur yang berpotensi menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kami ingin Demokrat dukung (bakal calon gubernur) yang menang dong. Ngapain dukung calon gubernur yang enggak bakal menang," kata Ruhut.

Ia mengatakan, bakal calon gubernur yang akan dipilih SBY merupakan calon terbaik dan berdasar pembahasan bersama.

PAN

Satu-satunya partai politik yang memberi peluang besar kepada Yusril adalah Partai Amanat Nasional atau PAN. Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio mengatakan partainya menggelar "karpet merah" kepada Yusril.

"Pak Yusril seperti yang kita tahu, cagub Muslim paling populer, cagub pribumi paling disukai. Pak Yusril sudah ketahuan kemampuannya. Kami dari DPP dan DPW menggelar karpet merah untuk beliau," ujar Eko beberapa waktu lalu.

Selain itu, Eko menyebut bahwa Yusril saat ini diprioritaskan oleh PAN. Para kader PAN secara individual sudah mendukung Yusril.

"Dengan Pak Yusril secara emosional kami dukung. Kami akan men-support, tetapi kami juga punya kebijakan PAN memberi kesempatan terlebih dahulu kepada semua, baru kami survei. Tentu kami yakin kapabilitas Pak Yusril tidak kalah," kata Eko.

Namun PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan syarat parpol mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 21 kursi di DPRD DKI Jakarta. PAN harus berkoalisi dengan partai-partai politik lainnya untuk dapat mengusung Yusril pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com