Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jakut Minta Maaf Sebut Telah Mengamankan Sekretaris Masjid Luar Batang

Kompas.com - 27/06/2016, 13:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Polres Metro Jakarta Utara meralat pernyataan mengenai Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, telah diamankan terkait dengan aksi penolakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Penjaringan, Jumat (24/6/2016) lalu.

"Kami meralat pernyataan itu dan meminta maaf. Sebagai manusia, kami tidak lepas dari kesalahan. Jadi, perlu ditegaskan sekali lagi bahwa itu tidak benar."

"Kami baru menangkap dua orang saja yang waktu kejadian terlihat memang sedang melempari aparat," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Sungkono kepada Kompas.com, Senin (27/6/2016) siang.

Sungkono tidak menjelaskan siapa dua orang yang dia sebut telah ditangkap itu.

Pada Minggu (26/6/2016) kemarin, Sungkono menyebut polisi telah mengamankan Mansur karena diketahui terlibat dalam bentrok antara warga dengan aparat. Bentrok terjadi karena massa menolak kedatangan Basuki yang rencananya akan meresmikan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) di Penjaringan.

Namun, Sungkono tidak menarik pernyataannya bahwa Mansur diduga menggerakkan massa untuk menolak kedatangan Basuki. Dia hanya menjelaskan, pihak kepolisian masih mendalami dugaan itu dan Mansur sendiri memang belum pernah diperiksa terkait hal tersebut.

Secara terpisah, Mansur membantah dirinya yang menggerakkan massa untuk menolak kedatangan Basuki di Penjaringan. Menurut dia, memang ada pesan yang isinya ajakan kepada warga untuk menolak kedatangan Basuki di sana, tetapi pesan tersebut bukan dari dia.

Mansur mengaku hanya meneruskan pesan itu. Namun, Mansur mengatakan tidak ingat siapa pembuat pesan tersebut.

"Penggerak massa bukan (saya). Sekretaris Masjid dan Wakil Ketua Laskar Kampung Luar Batang, koordinator aksi kan yang kirim surat izin ke Polsek Penjaringan," ujar Mansur, Senin pagi.

Kompas TV Tolak Ahok, Unjuk Rasa di Penjaringan Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com