Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Sekelompok Orang yang Tolak Ahok Bukan Warga Penjaringan

Kompas.com - 24/06/2016, 12:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubag Humas Polres Jakarta Utara, Kompol Sungkono mengatakan, bentrokan yang terjadi antara sekelompok warga dengan aparat kepolisian di Penjaringan, Jakarta Utara, bukan berasal dari warga Kelurahan Penjaringan.

Bentrokan yang terjadi saat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan RPTRA di Penjaringan Indah, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (23/6/2016) sore, kata Sungkono, sebagian warga diduga berasal dari Kelurahan Muara Baru, Jakarta Utara.

Saat ini, kata dia, polisi masih memeriksa sejumlah saksi terkait bentrokan tersebut.

"Bukan, itu dari luar Penjaringan, bukan warga mereka. Itu warga Muara Baru. Tapi semua masih dalam penyidikan," ujar Sungkono saat dihubungi, Jumat (24/6/2016).

Terkait dugaan adanya sejumlah warga yang mengaku sebagai anggota kelompok ormas Front Pembela Islam (FPI), pihak kepolisian juga masih mengumpulkan seluruh bukti rekaman.

Sejumlah warga yang bentrok dengan kepolisian saat Gubernur Ahok menghadiri peresmian RPTRA di Penjaringan Indah pada Kamis sore mengaku berasal dari FPI . Namun pihak kepolisian tidak melihat adanya warga yang mengenakan atau membawa atribut FPI.

Sebelum mendatangi RPTRA di Penjaringan, Gubernur Ahok sempat diminta oleh Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi untuk tidak meresmikan RPTRA tersebut, sebab ada sekelompok massa yang menolak kedatangan Basuki dan berpotensi ricuh. Namun, Ahok menolak usulan itu.

Selain penolakan di Kelurahan Penjaringan, sejumlah warga juga pernah menolak Ahok saat ingin meresmikan RPTRA di Kelurahan Rawa Badak, Koja Jakarta Utara. Namun aksi anarkistis tidak sempat terjadi karena mantan Bupati Belitung Timur itu tidak jadi datang karena harus mendampingi Presiden Joko Widodo.

Akhirnya RPTRA di Rawa Badak diresmikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Kompas TV Warga Ricuh Protes Kedatangan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com