Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2016, 06:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya politikus Partai Gerindra Habiburokhman dan politisi PPP Abraham Lunggana yang meragukan 1 juta KTP "Teman Ahok". Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga tidak mengetahui kebenaran 1 juta data KTP itu.

Hal ini menjadi pokok pembahasan ketika Teman Ahok bertemu dengan Ahok di rumahnya, Sabtu (25/6/2016) lalu.

"Saya juga enggak tahu 1 juta itu benar enggak. Nah nanti kalau sudah membuktikan itu, minimal anak-anak itu kan pengin saya tetap maju," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/6/2016).

Ahok juga merasa klaim 1 juta KTP itu memang harus dibuktikan oleh Teman Ahok. Pasalnya, bukan hanya pihak luar yang meragukan. Dia sendiri juga belum tahu apakah 1 juta data KTP yang dikatakan Teman Ahok betul-betul ada.

"Saya juga enggak tahu apa betul enggak ini satu juta. Pak Lulung juga enggak percaya kan?" ujar Ahok.

Sebelumnya Lulung memang mengatakan dukungan 1 juta data KTP Ahok hanyalah klaim saja. Dia bahkan berjanji mengiris telinganya jika Ahok berani maju melalui jalur independen dengan menggunakan 1 juta KTP itu.

Selain Lulung, Habiburokhman juga politisi yang menilai dukungan 1 juta KTP hanya klaim. Ahok menilai, terlalu berisiko jika 1 juta data KTP tersebut langsung diuji dalam verifikasi KPU DKI. Jika ternyata jumlahnya tidak memenuhi syarat, maka dia tidak bisa ikut Pilkada DKI 2017

"Masa mau nunggu (verifikasi) KPU DKI dulu, kan enggak mungkin kan. Kalau tunggu KPU kan nasi jadi bubur dong," ujar Ahok. (Baca: Ahok Minta "Teman Ahok" Buktikan Dukungan 1 Juta KTP)

Pembuktian Teman Ahok

Bersama Ahok, Teman Ahok pun membahas banyaknya keraguan atas 1 juta KTP yang mereka dapatkan. Akhirnya, Teman Ahok sepakat untuk merekapitulasi 1 juta data KTP itu dan melakukan verifikasi.

Mereka yang tidak percaya dengan 1 juta data KTP Teman Ahok, akan diundang dan dipersilakan memilih warga yang telah mengumpulkan KTP secara acak.

"Selama ini kan banyak yang enggak percaya sama pendapatan KTP kita, nah kita mau undang mereka untuk datang dan hitung bareng," ujar Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo.

Nantinya, Teman Ahok akan langsung melakukan verifikasi terhadap warga dengan disaksikan langsung oleh pihak-pihak yang meragukan mereka. Hal itu sekaligus untuk meyakinkan Ahok atas 1 juta data KTP yang mereka peroleh.

"Kami akan telepon bareng-bareng," ujar Singgih.

Terkait konsep pembuktian ini, Ahok memuji Teman Ahok. Khususnya terkait rekapitulasi 1 juta data KTP yang sedang dilakukan oleh Teman Ahok.

Menurut dia, Teman Ahok sudah bekerja dengan baik dalam merekapitulasi KTP tersebut.

"Sekarang sudah 700.000 lebih nih, sampai tingkat RT juga. Ini hebat loh, mereka nih hebat kerjanya," ujar Ahok. (Baca: "Teman Ahok" Akan Undang Orang yang Ragukan Terkumpulnya 1 Juta KTP)

Setelah direkapitulasi, siapapun akan mudah ketika ingin melakukan verifikasi. "Lo mau tanya pendukungnya dari RT mana, dia bisa keluarin loh. Nanti kita bisa cek dong, bener enggak nih," ujar Ahok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol JORR Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Rute Mikrotrans JAK48A Stasiun Tebet-Karet

Megapolitan
Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com