JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang beduk musiman di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjual setiap ukuran beduk dengan harga yang berbeda. Beduk berukuran kecil dijual Rp 150.000 - Rp 200.000.
Sulaiman (47) menjual beduk berukuran kecil Rp 150.000, sementara Andre (25), menjual beduk tersebut seharga Rp 200.000. Perbedaannya, beduk yang dijual Andre dipasangi poster karakter film anak-anak, sedangkan yang dijual Sulaiman tidak dipasangi poster.
"Yang buat anak-anak Rp 200.000, standar," ujar Andre kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2016).
Selain memasang poster karakter film anak-anak di beduk berukuran kecil, Andre juga sesekali menabuh beduk itu untuk menarik perhatian pembeli, terutama anak-anak. Untuk beduk berukuran sedang, para pedagang menjualnya di kisaran harga Rp 250.000, dan ukuran besar sekitar Rp 500.000 - Rp 600.000.
"Paling mahal Rp 500.000, satu set sama kaki Rp 750.000," kata Sulaiman.
Beduk-beduk itu dibuat menggunakan tong atau kaleng bekas dan kulit kambing. Sementara untuk beduk yang terbuat dari kayu, harganya bisa mencapai Rp 3 juta.
"Paling mahal Rp 3 juta. Bukan dari tong, dari kayu," ucap Andre.
Pantauan Kompas.com, belasan pedagang tampak menjual beduk-beduk itu di sepanjang trotoar di Jalan KH Mas Mansyur.
Selain dipasang poster karakter film, ada pula beduk-beduk yang digambari ketupat, ucapan Selamat Idul Fitri, dan lainnya. Beberapa dari pedagang membuat beduk-beduk itu langsung di tempatnya berjualan.