"Ramadhan di sana ya sebisa mungkin karena jauh dari keluarga. Puasanya panjang lagi, jam 3 udah imsak jam 10 malam baru buka. Buat Lebaran kan enggak ada ketupat, bikin sendiri pakai aluminium foil dienetet-enetin terus diopotong. Selama ramadhan sampai Lebaran hilang auranya. Makanya sekarang bersyukur banget," katanya.
Namun tantangan berpuasa bukan jadi hal yang berat bagi Sandi. Sebab, ia biasa berpuasa Senin-Kamis bahkan puasa Daud. Yang sulit baginya, adalah hadir di tengah warga dan memberikan janji yang ia takut tak bisa tepati.
"Masyarakat kelas menengah ke bawah tuh sincere banget ya. Kalau dilihat masih pure, bersih walaupun ya mereka menghadapi kesulitan ekonomi tapi rasa optimisme dari mukanya bersinar gitu nggak bisa dibohongin," ujar Sandi.
Setelah Lebaran, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto rencananya akan mengumumkan kandidat yang akan diusung sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga sebagai tokoh yang paling aktif dalam geliat Pilkada bersaing di antara dua nama lainnya yaitu Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia pun mengaku ikhlas jika tak dipilih Prabowo usai Lebaran ini.
"Tagline tuntas ikhlas itu yang mengingatkan aku nggak kepilih juga enggak apa-apa. Bahwa kita masih panjang perjalanannya dan mengubah Jakarta enggak perlu jadi gubernur kok. Jadi aku ikhlas aja," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.