JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu narapidana yang mendekam di Rutan Salemba, Anwar alias Rizal, membuka penyamarannya setelah berada di dalam bajaj ketika sudah kabur dari rutan, Kamis (7/7/2016) lalu.
Hal itu terungkap saat Polda Metro Jaya bersama Rutan Salemba menggelar rekonstruksi kaburnya Anwar pada Minggu (17/7/2016) sore.
"Setelah menyamar sebagai perempuan dan berhasil keluar, Anwar naik bajaj bersama istri dan kedua anaknya. Di dalam bajaj, satu per satu kostumnya dibuka, mulai dari kacamata, jilbab, baju gamis, dan lipstiknya juga dihapus," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto kepada pewarta.
Dari pengakuannya, Anwar meminta untuk diantarkan ke daerah Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sesampainya di sana, Anwar dengan tampilannya sebagai laki-laki pun turun dan berjalan kaki bersama istri dan anak-anaknya.
Ongkos yang dikeluarkan Anwar untuk menyewa bajaj tersebut adalah Rp 50.000. Anwar dan istri dapat keluar dengan leluasa dari Rutan Salemba karena tidak ada pengecekan lagi terhadap pengunjung perempuan di sana oleh pihak rutan.
Anwar merupakan narapidana dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Perbuatan keji dan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area perhutani Petak 17 Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Kabupaten Bogor.
Ia saat itu sedang menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu terkait kasus tersebut. Majelis hakim yang dipimpin Binsar Gultom memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum. (Baca: Anwar Narapidana Pertama yang Kabur dengan Cara Menyamar Gunakan Pakaian Wanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.