Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan DKI Akan Ajukan Anggaran untuk Tambah Alat Berat di Bantargebang

Kompas.com - 28/07/2016, 19:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala terkait pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang adalah kurangnya alat berat yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adjie kepada anggota Komisi D DPRD DKI di TPST Bantargebang, Kamis (28/7/2016).

"Kemarin PT GTJ dan PT NOEI sampai punya 53 alat berat, Pak," ujar Isnawa.

Sementara itu, Dinas Kebersihan DKI Jakarta hanya memiliki 21 alat berat. Jumlahnya bahkan tidak mencapai setengah dari alat berat milik pengelola sebelumnya, yakni PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). 

"Saya akui alat berat kami masih belum ideal, Pak. Kami mau pinjam ke Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Kementerian PU karena urusan sampah enggak bisa menunggu satu atau dua hari," ujar Isnawa.

(Baca juga: DKI Kekurangan Alat Berat untuk Tangani Sampah di TPST Bantargebang)

Oleh karena itu, kata Isnawa, Dinas Kebersihan akan mengajukan anggaran untuk pembelian alat berat dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2016 nanti. Rencananya, mereka akan membeli 10 alat berat lagi.

Anggota Komisi D, Prabowo Soenirman, lantas mempertanyakan sedikitnya jumlah alat berat yang akan dibeli Dinas Kebersihan Pemprov DKI.

"Pak, kita saja dengan alat berat PT GTJ yang sampai 50 masih kurang. Bagaimana ini yang hanya setengahnya. Kenapa hanya minta 10?" ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyarankan kepada Dinas Kebersihan DKI untuk menyewa alat berat terlebih dahulu sebelum anggaran pembelian alat berat dimasukkan dalam APBD-P 2016.

Perbarui fasilitas

Selain masalah alat berat, Isnawa memaparkan hal lain yang mereka butuhkan dalam mengelola TPST Bantargebang.

Rencananya, mereka ingin melakukan upgrade atau memperbarui fasilitas di TPST Bantargebang.

Selain itu, mereka ingin membuat service point di TPST Bantargebang untuk truk-truk sampah DKI.

"Ada rencana untuk membuat service point di sini karena pemeliharaan truk kalau di Jakarta agak repot, Pak. Kami juga mau ada car wash untuk truk sampah," ujar Isnawa.

(Baca juga: Di Bantargebang, Anggota DPRD DKI "Kebauan" dan Berdecak Lihat Gunungan Sampah)

Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga ingin membangun balai kesehatan untuk pekerja dan warga sekitar.

Kemudian, Isnawa ingin menambahkan posko pemadam kebakaran di TPST Bantargebang.

"Untuk antisipasi karena tahun lalu pernah ada kebakaran di sini akibat gas metan," ujar Isnawa.

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com