Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Condet Dibuka dengan Pawai Budaya Betawi hingga Aksi Palang Pintu

Kompas.com - 30/07/2016, 11:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Condet di wilayah Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, dibuka dengan pawai budaya betawi, Sabtu (30/7/2016). Pawai ini dimulai sekitar pukul 09.20 WIB.

Pawai ini dipimpin oleh sepasang ondel-ondel, salah satu ikon budaya betawi. Ondel-ondel berjalan sambil terus menyapa masyarakat yang menonton pawai di sepanjang Jalan Raya Condet.

Kedua ondel-ondel juga menyapa anak-anak yang turut bersama menonton bersama orangtuanya. Ondel-ondel itu diikuti iring-iringan musik gambang kromong, anak-anak yang menggunakan pakaian khas betawi dan budaya lain seperti Bali, marching band, pencak silat, reog ponorogo, pramuka, tarian sirih kuning khas betawi, dan lainnya.

Masyarakat tampak antusias menonton iring-iringan pawai, mereka juga mengeluarkan ponsel untuk memotret iring-iringan tersebut. Tak hanya pawai budaya betawi, Festival Condet juga dibuka dengan aksi palang pintu untuk menyambut kehadiran Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Catur Laswanto, dan tokoh-tokoh lainnya.

Nursita Sari Aksi palang pintu membuka acara Festival Condet di Jalan Raya Condet, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (30/7/2016).

Festival Budaya digelar pada Sabtu-Minggu, 30-31 Juli 2016, untuk melestarikan budaya Betawi. Festival ini akan menampilkan beragam budaya Betawi. Festival ini digelar dari depan Jalan Buluh yang terhubung dengan Jalan Raya Condet sampai pertigaan Batu Ampar.

Budaya betawi akan ditampilkan mulai dari marawis, persilatan, kuliner condet seperti dodol condet, perlombaan azan, kirab budaya, band betawi, komunitas batu akik condet, pemutaran film betawi, lenong Betawi, sunatan, dan abang none.

Selain itu, didirikan 100 stand bazar di lokasi acara. Festival itu akan dibagi pada hari Sabtu dan Minggu di empat panggung. Puncak acara berlangsung hari Minggu, dengan diisi penampilan lenong Betawi, yang bercerita tentang kehidupan orang Betawi dari mulai lahir sampai meninggal dunia.

Pada malam penutupan festival, Minggu, digelar pertunjukkan kembang api pada pukul 21.45-22.00 di panggung utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com