Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Keberatan Sandiaga Jadi Cagub DKI?

Kompas.com - 04/08/2016, 08:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, kepastian koalisi Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 belum jelas walau telah disebut-sebut bahwa keduanya akan berkoalisi.

Gerindra sudah memutuskan akan mengusung salah satu kadernya, yaitu Sandiaga Uno, sebagai calon gubernur. Di sisi lain, PKS masih berupaya agar koalisi juga diisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dalam perkembangan terbaru, PKS mengusulkan agar PDI-P mengusung salah satu kadernya yang kini menjabat sebagai Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.

Saat dikonfirmasi, Ketua Dewan Pengurus Tingkat Wilayah (DPTW) PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, partainya menghormati keputusan Gerindra mengajukan Sandiaga. Namun, ia menyatakan, Sandiaga pernah menyatakan tak keberatan jika ditempatkan sebagai calon wakil gubernur.

"Pak Sandiaga Uno saat bertemu dengan Presiden PKS sudah menyatakan bahwa beliau siap menjadi DKI 1 maupun DKI 2. Makanya, kami juga ingin koalisi ini melibatkan partai lain. Makanya, kami sudah bertemu dengan pengurus PDI Perjuangan," kata Syakir kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2016).

Syakir membantah jika ada anggapan PKS keberatan Sandiaga dimajukan sebagai calon gubernur. Ia menyatakan, belum adanya kepastian dukungan dari PKS setelah Sandiaga diumumkan sebagai calon gubernur oleh Gerindra lebih karena belum ada surat keputusan dari Dewan Pengurus Tingkat Pusat (DPTP).

"PKS dan Gerindra sudah seperti sahabat karib. Kami menghargai hasil Rakornas Gerindra yang menetapkan Sandiaga Uno. Sebagai sahabat karib, tentu kami mendukung. Tetapi, kalau ditanya sudah pasti apa belum, saya jawab belum karena kepastiannya masih menunggu diterbitkannya surat keputusan dari DPTP," kata Syakir.

Gerindra dan PKS merupakan partai dengan jumlah kursi terbanyak kedua dan ketiga di DPRD DKI. Gerindra punya 15 kursi, PKS 11 kursi. Jika digabung, keduanya punya 26 kursi di DPRD DKI. Jumlah itu sudah melebihi batas minimal (22 kursi) bagi parpol atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

PDI-P merupakan partai dengan jumlah kursi terbesar di DPRD DKI, yaitu 28 kursi. Jika koalisi yang melibatkan PDI-P, Gerindra, dan PKS terwujud, Syakir menyatakan partainya ingin cagub diisi PDI-P dan wakilnya dari Gerindra.

"PKS berkomitmen kalau PDI-P mau bergabung bersama kami, kami siap mendukung penuh. Sudah yang maju jadi DKI 1 yang diusung PDI-P saja. Wakilnya nanti biar dari Gerindra. Sesuai urutan kursi di DPRD, kan begitu," kata Syakir.

Kompas TV Selain Gerindra, Sandiaga Juga Didukung PKS?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com