Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet di Kawasan Jambore Cibubur Diberi Makan agar Tak Serang Warga

Kompas.com - 12/08/2016, 13:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga warga di lokasi Jambore Bumi Perkemahan Cibubur (Puperta), Jakarta Timur, diserang sekelompok monyet, Kamis (12/8/2016). Petugas pun mengambil langkah antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang.

Petugas Pengelola Konservasi Sumber Daya Hutan, Polisi Kehutanan Dinas Kelautan Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI, Suyanto mengatakan, awalnya direncanakan akan dilakukan upaya penangkapan monyet dengan cara dibius. Namun atas saran Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, pihaknya memutuskan untuk memberi makan monyet-monyet itu sehingga tidak lagi menyerang warga.

"Jadi kata Pak Wali tadi intinya jangan ditangkap, jangan diganggu, mending dikasih makan biar enggak ganggu pengunjung," kata Suyanto, di kawasan Jambore Cibubur, Jumat.

Pemberian makan terhadap sekelompok monyet yang berhabitat di kawasan Jambore itu rencananya akan dilakukan setiap tiga hari sekali mulai 14 Agustus-24 Agustus 2016. Pada tanggal tersebut sedang ada penyelenggaraan Jambore Nasional (Jamnas).

Diharapkan dengan pemberian makan ini, kegiatan Jamnas selama periode itu tidak diganggu kawanan monyet.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Kementerian Lingkungan Hidup, Julian Martoni, mengatakan, habitat monyet di kawasan Jambore yang diketahui ada empat kelompok. Tiap kelompok terdiri dari puluhan monyet.

Laporan penyerangan itu telah membuat pihaknya turun tangan untuk melakukan antisipasi.

"Kami baru dapat kabar tadi pagi, di kamp dekat lapangan terbang dapat laporan ada yang digigit monyet," ujar Julian.

Pemberian makan akan dilakukan di titik-titik rawan di mana primata liar yang hidup di sana biasa berpapasan dengan pengunjung Jambore. Selain pemberian makan, upaya lain yakni dengan cara menghalau.

Marko, dari Yayasan International Animal Rescue, dilibatkan untuk menghalau kawanan monyet agar tidak mengganggu pengunjung.

"Solusi bagusnya kita halau aja kalau ketemu dia. Tapi biasanya kalau kita tidak ganggu, dia tidak akan serang," kata Marko.

Marko menyarankan agar tidak memberi makanan. Tindakan itu justru akan membuat kawanan monyet datang.

Rencananya di empat titik rawan akan dijaga tiga sampai empat petugas untuk mengantisipasi serangan. 

Penyerangan oleh sekelompok monyet tersebut terjadi kemarin yang menyebabkan ketiga korban luka ringan. Penyerangan terjadi di Kampi Lima, di kompleks Jambore Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com