Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Penggusuran Mangga Besar, Ahok Ingin Kempiskan Perut Wali Kota Jakbar

Kompas.com - 23/08/2016, 17:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa dirinya sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi agar tidak mengeksekusi permukiman di belakang Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

Sambil bercanda, ia mengaku sudah mengancam Anas. Dia ingin mengempiskan perut Anas.

"Langsung saya suruh stop. Kalau enggak, saya kempesin tuh perutnya," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (23/8/2016).

Menurut Ahok, perintah kepada Anas disampaikannya di hadapan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Ahok mengatakan, Pras sempat menemuinya untuk menyampaikan permintaan agar Pemkot Jakbar tidak mengeksekusi permukiman warga di Mangga Besar.

"Ya sudah telepon saja itu Wali Kota depan Pak Pras," ujar Ahok.

Pemkot Jakbar diketahui sudah melayangkan surat peringatan pertama dan kedua kepada warga di belakang Glodok Plaza. Namun, Ahok menegaskan Pemkot Jakbar tidak boleh meneruskan rencana tersebut.

Sebab, Ahok menyatakan lahan tersebut adalah lahan milik pribadi yang tidak ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah.

Meskipun begitu, dia mengakui Anas tidak salah karena adanya Peraturan Gubernur DKI yang memperbolehkan Pemprov DKI terlibat dalam eksekusi lahan sengketa antar warga. Sepanjang sudah ada keputusan berkekuatan hukum tetap dari pengadilan yang memenangkan satu pihak.

"Jadi enggak salah. Memang ada aturannya. Tapi pertanyaannya kenapa sih lu iseng amat, kayak centeng aja lu. Ngapain jadi centeng. Tidak usah jadi centeng-centeng deh, walaupun ada aturannya."

Ahok mempersilakan pihak yang bersengketa untuk berdialog dan bernegosiasi satu sama lain.

"Jadi pejabat pemerintah jangan saklek nekan-nekan aturan buat nyusahin orang," kata Ahok.

Kompas TV Dinilai Rugikan Pemerintahan, Ahok Gugat Pasal Cuti Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com