Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Minta Mahasiswa dan Dosen Tidak Jadi Korban Konflik Internal Trisakti

Kompas.com - 24/08/2016, 17:20 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, berharap mahasiswa dan dosen Universitas Trisakti tidak menjadi korban dalam masalah yang terjadi di internal kampus tersebut. Menurut Nasir, konflik internal Trisakti sudah muncul sejak 2002 dan belum selesai hingga saat ini.

"Konflik yang terjadi di Trisakti ini sudah berjalan sejak tahun 2002 dan sampai sekarang tidak pernah selesai. Di mana kalau konflik ini tidak selesai maka akan berpengaruh pada proses pembelajaran di Trisakti," ujar Nasir, di Kampus Trisakti, Rabu, (24/8/2016).

Nasir menuturkan, proses perkuliahan di Trisakti harus dijaga agar tetap berlangsung normal. Ia berjanji akan mencari cara agar masalah di kampus tersebut segera selesai.

"Urusan mahasiswa harus kita selesaikan paling pertama, serta dosen. Mahasiswa dan dosen jangan jadi korban. Ini anak bangsa dan proses pendidikan yang baik harus kita jaga," ucap Nasir.

Kericuhan terjadi di Universitas Trisakti pada Rabu (24/8/2016) pagi. Diduga, kericuhan itu terjadi lantaran ada penolakan dengan rencana pelantikan rektor baru Universitas Trisakti, Edi Hamid, oleh Yayasan Trisakti.

Ratusan personel kepolisian diterjunkan untuk menjaga situasi di kampus Trisakti tetap kondusif. Saat menyisir lokasi, polisi mengamankan ratusan orang yang diduga preman dan kini telah dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Agar konflik itu cepat selesai, kata Nasir, telah disepakati dibentuk forum diskusi. Nantinya, semua pihak yang terkait akan dihadirkan untuk mencari jalan tengah.

"Saya akan membentuk forum antara Kemenristekdikti dengan Trisakti. Semua elemen akan kami libatkan untuk menyelesaikan masalah-masalah di Trisakti. Jangan sampai terjadi kegaduhan dan permasalahan serta proses ini harus berjalan dengan baik," kata Nasir.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com