Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok Diprotes Calon Anak Magangnya...

Kompas.com - 31/08/2016, 09:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada hal menarik ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru saja tiba di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/8/2016) pagi.

Ahok dihadang oleh seorang pendaftar program magang di kantor Gubernur DKI Jakarta. Pria bertubuh tinggi besar yang menghadang Ahok itu diketahui bernama Anogo Halim. Dia memprotes permohonan magangnya yang tidak ditindaklanjuti oleh para staf Ahok.

Anogo terlihat menyerahkan surat dan meminta Ahok membubuhkan tanda tangan di kertas tersebut.

"Enggak apa-apalah saya ditolak. Saya besok sudah balik Medan dan saya minta Pak, saya minta tanda tangan Bapak di sini. Tanda tangan di tangan, di tangan saya, agak kuat sedikit, biar saya rasakan sakitnya, Pak," kata Anogo kepada Ahok.

Ahok pun menuruti permintaan Anogo. Sementara itu, staf, ajudan, staf pengamanan dalam yang mengerubuti Ahok terlihat tertawa melihat tindakan Anogo.

Setelah Ahok menandatangani kertasnya, Anogo berterima kasih kepada Ahok.

"Kapan pun dikasih kesempatan (magang), saya siap, Pak. Kalau mau duel pun, saya siap, Pak! Terima kasih Pak atas waktunya. Maaf saya sedikit lancang," kata Anogo.

Anogo lalu berpamitan kepada Ahok karena hendak pulang ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara.

Seusai mengadu kepada Ahok, pria lulusan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan itu menjelaskan alasannya ingin mengikuti program magang di Balai Kota Jakarta. Dia mengatakan, usianya sudah mendekati usia maksimal persyaratan magang, atau 35 tahun. Karena itulah, ia berminat magang bersama Ahok.

Adapun bidang yang diminatinya adalah pengaduan masyarakat, perizinan, dan manajemen wilayah. Ia mengaku telah menyerahkan dokumen persyaratan magang kepada Ahok. Kemudian, Ahok mendisposisinya kepada staf untuk ditindaklanjuti.

Namun, kata dia, staf tersebut sudah menolaknya, padahal belum melihat dokumen yang diserahkan.

"Saya akan tetap fight untuk periode yang akan datang karena saya rasa hingga saat ini saya enggak mau memuja beliau (Ahok). Cuma saya rasa, (Ahok) adalah yang terbaik di antara yang terburuk mungkin sampai saat ini. Saya rasa itu saja," kata Anogo.

Program magang

Program magang periode ini akan berlangsung selama lima bulan, dimulai tanggal 3 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2017.

Peserta magang yang akan diterima juga sebanyak 30 orang. Pendaftaran program magang dibuka sejak 18 Juli 2016 dan ditutup 6 Agustus 2016. Pengumuman tahap pertama pada 19 Agustus 2016, kemudian sesi wawancara pada 22-26 Agustus 2016. Pengumuman tahap II pada 1 September 2016.

Peserta magang dapat mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat gubernur dan mengaplikasikan ilmu melalui tugas khusus berkelompok, mengawal program-program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kriteria peserta magang di Kantor Gubernur adalah mahasiswa S-1, S-2, S-3 ataupun profesional muda yang memiliki motivasi tinggi, usia 19–35 tahun, punya kemampuan analisis dan komunikasi yang baik, potensi kepemimpinan, minat untuk berkontribusi bagi kemajuan Ibu Kota, dapat bekerja mandiri dan memiliki semangat proaktif, dan bersedia bekerja secara sukarela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com