Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Abad Salah Urus Jakarta

Kompas.com - 01/09/2016, 19:32 WIB

Penyebabnya adalah kondisi kawasan ini dan berbagai faktor yang melingkupinya.

”Kalau kita melihat aliran-aliran sungai ini, sebenarnya Jakarta memang kota sungai dulu sampai sekarang. Dengan melihat kondisi ini, harus kita sadari bagaimana kita mengadaptasi dengan lingkungan sekitar ini,” kata Restu saat menjadi narasumber pada diskusi ”Jakarta Kota Sungai” di Redaksi Kompas, beberapa waktu lalu.

Adaptasi itu, tambah Restu, sudah dilakukan penghuni awal Jakarta. Lihatlah Ciliwung.

Pada zaman prasejarah, sekitar 3000-1000 tahun sebelum Masehi, sudah ditemukan di situs-situs tak jauh dari sungai ini.

Sedikitnya, ada 18 situs arkeologis yang terletak di aliran Ciliwung dari Jatinegara misalnya di Kebon Nanas, Cawang, Cililitan, dan lainnya.

Di Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan, tinggalan sejarah antara lain batu besar yang disebut batu tapak di Wisma Mas, Cinangka, Sawangan, dan makam serta sejenis batu besar lain di kawasan Cinere, Depok.

Salah meniru Amsterdam

Restu juga menyebut rekayasa sungai demi kepentingan kelangsungan hidup warga sekitar juga dilakukan sejak Kerajaan Tarumanegara yang dipimpin Raja Purnawarman.

Ia diketahui memerintahkan penggalian kanal yang lebih ditujukan untuk mengatur pengairan sawah.

Di awal tahun 1500-an itu juga, perubahan tata kota Jakarta dan perusakannya dimulai.

Penjajah khususnya Belanda menguasai Jakarta dan menyebutnya dengan Batavia. Belanda mengiris-iris Ciliwung menjadi kanal-kanal.

”Saya menduga Belanda salah sangka tentang topografi dan geografi Jakarta. Dia membandingkan Batavia seperti seolah-olah Amsterdam. Jadi, di Batavia, Ciliwung dipotong-potong semaunya sendiri untuk pelayaran, tetapi tidak memperhitungkan sedimentasi dan Gunung Salak yang ada di selatan. Sementara di Amsterdam tidak ada gunung dan perilaku hidup orang Eropa dan orang Asia itu juga berbeda,” paparnya.

Kegagalan ini semestinya menjadi cermin apakah kanal itu akan selalu menjadi prioritas dalam pengendalian banjir di Jakarta ini.

Dari tahun 1500 sampai 1830, Jakarta sudah tidak menjadi kota yang sehat. (Baca juga: DKI Inventarisasi Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Kali Krukut)

Dari tahun 1830 sampai 1911, data masterplan 1913 pengendalian banjir Jakarta oleh Belanda menunjukkan Belanda hanya berupaya agar kawasan tertentu, seperti kawasan Menteng dan Kota Tua, tidak banjir.

”Pemerintah kolonial jugalah yang mengubah lahan di Puncak, Bogor, dari hutan jadi kebun teh pemicu erosi serta sedimentasi besar-besaran di sungai-sungai di hilir,” kata Restu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com