Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspor Indonesia Milik 177 WNI yang Ditahan di Filipina Hilang

Kompas.com - 04/09/2016, 18:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui keberadaan paspor Indonesia milik 177 warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya ditahan Pemerintah Filipina.

Johny mengatakan, kuat dugaan kalau ratusan paspor itu diambil oleh sindikat yang hendak mengirim para WNI untuk pergi haji menggunakan paspor Filipina.

Dari keterangan para WNI, Johny mengetahui kalau sebelum para WNI berangkat haji, seluruh paspor Indonesia telah dikumpulkan terlebih dahulu oleh sindikat tersebut dan diganti menggunakan paspor Filipina.

"Paspor Filipina sudah pasti ditahan, paspor Indonesia tidak tahu di mana, tidak ada. Paspor Indonesia diambil oleh sindikat ini sewaktu di imigrasi," ujar Johny di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/9/2016).

Johny mengatakan, kehilangan paspor Indonesia itu membuat 168 dari 177 WNI yang tiba di tanah air hari ini menggunakan surat perjalanan laksana paspor sebagai pengganti paspor yang hilang.

Secara terpisah, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia dari Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengaku baru mengetahui kehilangan paspor tersebut.

"Oh ya? (Paspor hilang), terimakasih sudah diinformasikan," ujar Iqbal.

Minggu siang, 168 dari 177 WNI tiba di Tanah Air. Pemulangan ratusan WNI itu menggunakan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan XT 982 rute Makassar menuju Cengkareng.

Sebelum memulangkan 58 WNI melalui Bandara Soekarno-Hatta, pemerintah terlebih dahulu memulangkan 110 WNI asal Sulawesi. Sembilan WNI lainnya masih ditahan Pemerintah Filipina untuk dijadikan saksi pemalsuan paspor.

Kompas TV Jemaah Calon Haji Berpaspor Filipina Akhirnya Pulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com